MEDIA PAKUAN - Pada tahun 2010, presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menandatangani sebuah perjanjian New START.
New START adalah perjanjian pengurangan persediaan hulu ledak nuklir bilateral terakhir yang tersisa antara AS dan Rusia dan pengiriman kedua negara.
Baca Juga: Masih Ada Kesempatan! Telah Dibuka Pendaftaran Akpol Bintara 2022 Terbaru, Simak Syaratnya
Dmitry Medvedev yang saat ini menjabat wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, pada Senin 20 Juni 2022.
Dalam akun Telegramnya mengatakan Moskow seharusnya tidak bernegosiasi tentang senjata nuklir dengan Washington," ungkapnya.
Dmitry Medvedev berpandangan AS akan menganggap upaya Rusia untuk menegosiasikan perpanjangan perjanjian nuklir New START.
"Sebagai tanda kelemahan, jadi tidak ada pembicaraan yang harus dilakukan kecuali Washington mengubah perilakunya," katanya.
“Kami tidak memiliki hubungan apapun dengan AS saat ini. Mereka berada di nol derajat Kelvin. Dan kita tidak boleh mencairkannya untuk saat ini,” tulisnya.
“Biarkan mereka datang, merangkak dan memohon untuk itu. Dan mereka harus menghargainya sebagai tindakan kemurahan hati,” tambahnya.
“Biarkan mereka datang, merangkak dan memohon untuk itu. Dan mereka harus menghargainya sebagai tindakan kemurahan hati,” tambahnya.
Dengan nada kesal ia menekankan "Mereka hanya akan melemparkan sampah ke arah kita, dan kita pergi ke sana, membuat kesepakatan nuklir ini."
Menurutnya perjanjian itu seharusnya diperpanjang selama lima tahun kedepan lagi pada tahun 2021, niat pendahulunya Donald Trump, tidak dilakukan dan Presiden Joe Biden menyimpannya pada menit terakhir.
Menurutnya perjanjian itu seharusnya diperpanjang selama lima tahun kedepan lagi pada tahun 2021, niat pendahulunya Donald Trump, tidak dilakukan dan Presiden Joe Biden menyimpannya pada menit terakhir.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Nestle Indonesia Juni 2022, Ada 1 Formasi Kosong Saja Berikut Link Pendaftarannya
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Virama Karya Juni 2022, Berikut Link Pendaftaran dan Persyaratan Umumnya
Medvedev mengingatkan bahwa konflik AS-Rusia telah mencapai titik zona mati di mana membicarakan hal menguntungkan oleh kedua belah pihak akan menjadi pembahasan kontraproduktif. ***