MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia Vladimir Putin dan wakil ketua pertahanan Duma Negara Rusia, Dmitry Medvedev, mulai melirik pembahasan pijakan anti- Amerika di negara-negara yang bertentangan dengan AS.
Pada Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), yang disiarkan di YouTube, Vladimir Putin membandingkan ancaman bagi Rusia di Ukraina sebanding dengan jika Federasi Rusia menciptakan pangkalan anti-Amerika di Meksiko.
Baca Juga: 3 Kali Keguguran di Arab Saudi, TKW Indonesia Ini Alami Nasib Buruk Usai Nikah dengan Pria Afrika
“Mereka membuat pijakan anti-Rusia di Ukraina. Ayo, coba, kita akan mulai membuat pijakan anti-Amerika di suatu tempat, di perbatasan dengan Amerika Serikat, yaitu di Meksiko, ”ungkap Putin.
“Mereka membuat pijakan anti-Rusia di Ukraina. Ayo, coba, kita akan mulai membuat pijakan anti-Amerika di suatu tempat, di perbatasan dengan Amerika Serikat, yaitu di Meksiko, ”ungkap Putin.
Amerika Serikat dan NATO sejak awal merencanakan untuk menjadikan Ukraina sebagai batu loncatan untuk memerangi Rusia.
Dia juga mengingat bahwa Rusia pernah memindahkan pangkalan militernya dari Kuba, namun Barat bahkan tidak melihat ini hal tersebut, malah menciptakan ancaman bagi Moskow .
Baca Juga: Laga Persib vs Bhayangkara FC Resmi Pindah ke Stadion Si Jalak Harupat Disertai Tanpa Penonton
Putin menuduh Barat memperlakukan negara lain sebagai koloni dan halaman belakang baginya. Putin juga mengingatkan bahwa Barat telah melanggar kedaulatan negara lain dalam pemboman Yugoslavia, operasi di Suriah, Libya dan Irak.
Putin menuduh Barat memperlakukan negara lain sebagai koloni dan halaman belakang baginya. Putin juga mengingatkan bahwa Barat telah melanggar kedaulatan negara lain dalam pemboman Yugoslavia, operasi di Suriah, Libya dan Irak.
Sementara itu wakil ketua pertahanan Duma Negara Rusia, Dmitry Medvedev, juga merespon apa yang dikatakan Vladimir Putin untuk mendirikan pangkalan Rusia di Amerika Tengah.
Menurutnya hal itu sangat memungkinkan untuk merespon Barat yang semakin congkak. Pada awal Juni, Amerika Serikat mengancam akan menggunakan sanksi terhadap Rusia untuk tawar-menawar dan mempromosikan dialog tentang non proliferasi senjata nuklir.
Dalam Telegramnya kemarin ia mengatakan untuk membiarkan AS datang, merangkak dan memohon untuk itu.***