Arab Saudi Nekat Bangun Kawasan Terlarang untuk Destinasi Wisata

- 16 Juni 2022, 20:21 WIB
Ilustrasi padang pasir
Ilustrasi padang pasir /Pixabay
 
MEDIA PAKUAN - Arab Saudi dibawah pemerintahan Muhammad bin Salman merencanakan pembangunan mega proyek ambisius yang merubah pola dan tatanan kehidupan Arab Saudi.
 
Salah satu rencana pembangunan tersebut menyisir kota yang dijauhi dan dihindari oleh Nabi Muhammad SAW. 
 
Kota tersebut bernama Madain Saleh, yang terletak di dekat Al-'Ula, Provinsi Madinah di wilayah Hijaz.Tempat ini juga disebut Al-Hijr atau Hegra. Di sana terdapat situs  peninggalan Kerajaan Nabatea dari abad ke-1 Masehi.
Kota ini dijauhi oleh Nabi Muhammad SAW,  karena dulunya dihuni oleh kaum Tsamud yang menentang ajaran Nabi Saleh AS, yang akhirnya kaum tersebut dikutuk oleh Allah dengan kematian.
 
Lalu mengapa Arab Saudi berani membangun kota tersebut, Madain Shaleh madain terletak sekitar 450 km dari kota Madinah dan berada 900 km dari kota Mekkah.
 
Dikenal dengan sebutan al-hijr yang berarti tempat berbatu yang merupakan jajaran bukit dan bebatuan.
 
Hingga pada abad ke-14 atau tahun 1336 masehi, seorang wisatawan dari Andalusia sekarang Spanyol, nama al-Hijr diganti menjadi Madain Shaleh atau kertas.
 
Nama ini diambil dari Nabi Shaleh AS, dihuni oleh kaum  Tsamud  antara zaman Nabi Nuh AS hingga zaman Nabi Musa AS atau sekitar 3000 tahun sebelum masehi.
 
Di sana terdapat bukit-bukit hasil pahatan  kaum Tsamud yang diberikan kecerdasan dan dikenal sebagai arsitek dan pedagang hebat pada masanya.
 
Mereka memahat gunung dan bebatuan  untuk dijadikan tempat tinggal maupun istana, sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci al-qur'an  surah Al-A'raf ayat 74. 
 
Allah SWT mengutus Nabi Shaleh AS untuk berdakwah untuk menyembah Allah tetapi kaum Tsamud yang keras kepala, menolak ajakan Nabi Shaleh AS, akibatnya turun azab dari Allah dengan bencana gempa bumi dan petir yang dahsyat yang kemudian membinasakan kaum Tsamud, mereka mati bergelimpangan. 
 
Diceritakan ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam melewati daerah hijau beliau bersabda "janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzolim kecuali kau menangis karena apa yang menimpa mereka bisa menyebabkan hal yang sama kepadamu". 
 
Nabi Muhammad menutup kepalanya dengan kain selendang dan mempercepat perjalanannya hingga berhasil melewati daerah itu.
Namun pemerintah Arab Saudi saat ini malah mempromosikan tempat itu sebagai destinasi wisata. Dengan  membangun infrastruktur berupa jalan, fasilitas umum di kawasan seperti penginapan di sekitar lokasi Madain Shaleh.
 
Selain membangun Madain Shaleh pemerintah juga membangun kota ular, sebuah kota yang berdekatan dengan Madain Shaleh yang jaraknya hanya sekitar 22 km. Dengan biaya setara dengan Rp 214 triliun untuk pembangunan yang ditargetkan selesai hingga tahun 2035.
 
Pemerintahan Raja Salman menggelontorkan dana proyek pengembangan tambahan $ 2 miliar itu bertujuan menciptakan lapangan tenaga kerja serta menarik 2 juta pengunjung wisata per tahun dan untuk memperluas penyebaran populasi menjadi 130 ribu jiwa .
 
Destinasi wisata ini dianggap mampu menyumbang ekonomi Kerajaan sekitar Rp 458 Triliun per tahunnya. Lalu apa yang akan terjadi kedepan jika Pemerintah Arab Saudi nekat membangun wilayah peninggalan kaum yang durhaka ini  untuk dijadikan destinasi wisata. *** 
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=48YMmO_evbI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x