Namun seiring waktu dia menyerahkan diri kepada pasukan Rusia.
“Kami dikirim ke Bucha setelah Rusia pergi pada tanggal. Di sana saya bisa berkomunikasi dengan penduduk setempat. Kami tidak berada di Bucha sendiri, hanya di pinggirannya, ”kata tentara bayaran itu .
Menurutnya, dia berada wilayah itu sekitar antara 3-5 April, dan situasinyaitu tampak tak tersentuh dan tidak ada tanda-tanda pertempuran.
Dalam sebuah video wawancara dengan RT, ia mengungkapkan bahwa dirinya bersama anggota lain dikirim ke kota pinggiran di Bucha.
“Kami dikirim ke Bucha setelah Rusia pergi pada tanggal. Di sana saya bisa berkomunikasi dengan penduduk setempat. Kami tidak berada di Bucha sendiri, hanya di pinggirannya, ”kata tentara bayaran itu .
Menurutnya, dia berada wilayah itu sekitar antara 3-5 April, dan situasinyaitu tampak tak tersentuh dan tidak ada tanda-tanda pertempuran.
Baca Juga: Paru-Paru Bermasalah, Ramuan Herbal Alami Untuk Solusinya: Racikan Mudah Dibuat Dirumah
“Secara pribadi, saya belum pernah melihat mayat, tidak ada yang seperti itu. Semuanya tampak tak tersentuh,” kata Andrew.
Menurutnya, propaganda Barat telah menipunya dan apa yang terjadi berbeda dengan apa yang disampaikan oleh media.
Dia juga telah memasuki kota Bucha pada awal April dan mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia sudah tidak ada di daerah itu pada 31 Maret.
Sebelumnya media, politisi Barat dan Ukraina telah menyebarkan berita palsu tentang dugaan pembunuhan massal warga sipil oleh militer Rusia di kota Bucha di Kiev.
Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menyebut peristiwa di Bucha sebagai provokasi yang bertujuan untuk mendiskreditkan dan merendahkan militer Rusia
Terutama memberikan tekanan politik pada Rusia. Sehingga citra Rusia terpuruk.
Baca Juga: Bagikan Fotonya dengan Anak dari Larissa Chou, Alvin Faiz : Kembaran
Kementerian Pertahanan Rusia meminta organisasi internasional untuk menyelidiki provokasi di Bucha, dan juga menyebut insiden itu sebagai produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat.
Kementerian Pertahanan Rusia meminta organisasi internasional untuk menyelidiki provokasi di Bucha, dan juga menyebut insiden itu sebagai produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat.
Militer menekankan bahwa semua unit Angkatan Bersenjata Federasi Rusia telah meninggalkan kota pada 30 Maret.
Baca Juga: Sopir Indonesia Aneh Diajak Majikan Keluar Malam Hari, Ternyata Lakukan Hal yang Tidak Terduga
Sementara itu relawan medis Prancis Adrien Boke, yang berkunjung ke Ukraina mengatakan bahwa mayat-mayat itu dibawa ke Bucha khusus untuk pemotretan.***
Sementara itu relawan medis Prancis Adrien Boke, yang berkunjung ke Ukraina mengatakan bahwa mayat-mayat itu dibawa ke Bucha khusus untuk pemotretan.***