MEDIA PAKUAN - Pada 25 Februari, Badan Nuklir Ukraina melaporkan bahwa Pembangkit Nuklir Chernobyl yang sudah tidak beroperasi mengalami kenaikan tingkat radiasi.
Dalam sebuah pernyataan, Inspektorat Peraturan Nuklir Negara Ukraina mengatakan bahwa peningkatan tingkat radiasi tercatat di sejumlah besar titik pengamatan.
Pihak berwenang juga mengatakan "saat ini tidak mungkin untuk menetapkan alasan perubahan latar belakang radiasi di zona eksklusi karena pendudukan dan pertempuran militer di wilayah ini."
Baca Juga: Peraih Oscar, Sean Penn Dokumentasikan Invasi Rusia di Ukraina
Radiasi Chernobyl yang lebih tinggi dilaporkan sehari setelah Rusia merebut pembangkit listrik tersebut.
Pada hari Kamis, Ukraina menyatakan telah kehilangan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di utara negara itu setelah pertempuran sengit dengan pasukan Rusia.
Badan Energi Atom Internasional menyatakan keprihatinan atas situasi di pembangkit listrik setelah pengumuman Ukraina.
Para ahli di badan nuklir negara tidak memberikan tingkat radiasi yang tepat tetapi mengatakan perubahan itu disebabkan oleh pergerakan peralatan militer berat di daerah itu yang mengangkat debu radioaktif ke udara.
Baca Juga: Telah Menyebar! List Daftar Pembunuhan Pihak Rusia Muncul: Facebook Sarankan Penguncian Akun