Network
MEDIA PAKUAN - Negara Nigeria bagian barat tepatnya di wilayah Tillaberi dekat perbatasan Mali menjadi sasaran pejuang pemberontak.
Hal ini disampaikan menteri dalam negeri Alkassoum Indatou pada Selasa, 22 Februari 2022.
Dalam serangan itu sedikitnya 18 orang warga sipil tewas dibantai"bandit bersenjata, di atas beberapa sepeda motor, yang belum diidentifikasi".
Sementara delapan terluka dengan lima dari mereka yang terluka dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius”.
Baca Juga: Elton John Lolos dari Maut, Inilah Drama Mengerikan Pesawat Jet Pribadinya Dihantam Badai
Dia mengatakan 13 korban berasal dari desa Foney Ganda dan lima dari desa Tizegorou.
Menurut saksi mata, Seorang penduduk setempat mengonfirmasi jumlah korban tewas.
"Tiga orang yang mengejutkan para penyerang di tempat persembunyian di semak-semak, kemudian satu orang lagi dalam serangan di Desa Tizigorou,” kata individu tersebut kepada AFP, yang mengaku telah kehilangan "keponakan" dalam serangan itu.
Pada tahun 2021, kelompok bersenjata melakukan banyak serangan terhadap warga sipil di wilayah tersebut, termasuk pembantaian 2 November terhadap setidaknya 69 anggota milisi pertahanan diri.
Baca Juga: Jauhkan Pengaruh Wahab, Arab Saudi Pilih 22 Februari Sebagai Hari Peringatan Nasional
Pada bulan Oktober tahun itu, penyerang yang mengendarai sepeda motor membunuh 10 orang di sebuah masjid dekat Tizegorou saat salat malam.
Awal bulan ini, sebuah bom rakitan menewaskan lima tentara Nigeria di barat daya negara Sahel, menurut kementerian pertahanan. Ledakan juga terjadi di distrik Gotheye di Tillaberi.
Selama bertahun-tahun, Niger barat telah menghadapi serangan pemberontak , meskipun ada upaya pasukan internasional yang dikerahkan ke wilayah Sahel yang lebih luas untuk memerangi kelompok bersenjata.
Niger, negara termiskin di dunia menurut Indeks Pembangunan Manusia PBB, saat ini bersaing dengan dua kelompok pemberontak yang telah mengungsikan ribuan orang.
Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi, Merayakan Hari Nasional Pertama Kalinya, Lihat Keseruanya Disini
Kelompok-kelompok itu adalah Negara Islam di Sahara Besar (ISGS) di barat, serta Boko Haram dan Negara Islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) di tenggara, dekat perbatasan dengan Nigeria.
Tetangga Niger, Mali, juga telah berjuang untuk menahan pemberontakan bersenjata brutal yang pertama kali muncul pada 2012, sebelum menyebar ke Burkina Faso dan Niger.
Ribuan tentara dan warga sipil tewas dan dua juta orang mengungsi akibat konflik di seluruh Sahel, yang menjadikan Mali sebagai pusatnya.***
