Kasus Covid-19 Capai 170 Ribu, Perdana Menteri Korea Selatan Imbau Masyarakat Tak Panik

- 23 Februari 2022, 13:07 WIB
Kasus Covid-19 Capai 170 Ribu, Perdana Menteri Korea Selatan Imbau Masyarakat Tak Panik
Kasus Covid-19 Capai 170 Ribu, Perdana Menteri Korea Selatan Imbau Masyarakat Tak Panik /Kyodo/
MEDIA PAKUAN - Kasus Covid-19 di Korea Selatan terus melonjak dan membuat rekor. Infeksi harian Covid-19 saat ini telah melonjak melewati angka 170 ribu.
 
Meski terus melonjak, Perdana Menteri Korea Selatan pada 23 Februari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. 
 
Meski Korea Selatan mengalami lonjakan yang signifikan akibat varian Omicron, Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan bahwa mereka masih dapat mengelola kasus serius dan kematian.
 
 
"Meskipun kesadaran dan penerapan aturan anti-Covid kita tidak boleh dilonggarkan, tidak ada alasan sama sekali untuk takut atau panik tentang jumlah kasus baru seperti di masa lalu," katanya, melansir dari CNA.
 
Pada 22 Februari, Korea Selatan melaporkan terdapat 171.452 kasus baru virus Covid-19. Jumlah tersebut menandai rekor baru setelah sehari sebelumnya memiliki 99.573 kasus.
 
Seiring dengan kasus Covid-19 yang terus melonjak, kasus kematian juga perlahan-lahan meningkat mencapai tertinggi 99 kasus pada hari Selasa.
 
Namun pihak berwenang Korea Selatan mengatakan bahwa data menunjukkan orang yang terinfeksi varian Omicron hampir 75 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit serius atau meninggal.
 
 
Dibandingkan dengan 1,4 persen (keparahan) dan 0,7 persen (kematian) untuk kasus Delta, studi dari Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) tingkat keparahan dan kematian varian Omicron rata-rata lebih kecil.
 
KDCA melakukan studi terhadap sekitar 67.200 infeksi yang dikonfirmasi sejak Desember, dan studi tersebut menunjukkan tingkat keparahan dan kematian varian Omicron rata-rata masing-masing 0,38 persen dan 0,18 persen.
 
Kata para pejabat di Korea Selatan, sekitar 56 persen dari 1.073 orang yang meninggal selama periode 5 minggu tidak divaksinasi atau hanya menerima satu dosis.
 
Namun, mereka yang berusia 60 atau lebih memiliki risiko kematian sebesar 94 persen, kata para pejabat pada hari Senin menambahkan.
 
 
Saat ini, lebih dari 86 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi penuh. Dan hampir 60 persen telah menerima suntikan booster.
 
Kementerian makanan dan obat-obatan negara pada hari Rabu mengatakan bahwa Korea Selatan telah menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer untuk digunakan dengan anak-anak berusia lima hingga 11 tahun.
 
Tetapi, anak-anak hanya mendapat sepertiga dari dosis biasa, diberikan dua kali dengan interval tiga minggu. Anak-anak dengan kekebalan yang menurun secara signifikan bisa mendapatkan booster empat minggu kemudian.
 
Kim Boo-kyum mengatakan, aturan jarak sosial akan dilonggarkan setelah puncak gelombang saat ini, yang diperkirakan beberapa ahli mungkin terjadi pada pertengahan Maret.
 
 
Saat ini, Korea Selatan memberikan peraturan wajib masker di tempat umum, izin vaksin untuk lokasi dan acara tertentu, dan batas enam orang untuk pertemuan pribadi.
 
Selain itu, mereka juga menetapkan jam malam hanya sampai jam 10 malam untuk restoran dan karantina tujuh hari untuk kedatangan internasional.
 
Saat ini, Korea Selatan telah melaporkan total 2,3 juta kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai, dengan jumlahnya kematian sebanyak 7.607 kasus.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x