MEDIA PAKUAN - Inggris telah mengeluarkan peringatan bahaya kepada pusat-pusat bisnis besar di negeri tersebut.
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC), bagian dari badan intelijen penyadapan GCHQ , telah memperingatkan organisasi-organisasi untuk meningkatkan ketahanan keamanan siber.
Terutama serangan terhadap kemungkinan serangan siber Rusia.
"Peringatan tersebut merujuk kepada serangan siber sebelumnya terhadap Ukraina beberapa waktu lalu ,” kata lembaga itu.
Serangan siber di Ukraina awal bulan ini menyebabkan ketakutan warga Ukraina dan bersiap untuk kemungkinan yang terburuk.
Ukraina menduga bahwa Moskow berada di balik serangan itu. Melansir Scmp, 28 Januari 2022.
“Selama beberapa tahun, kami telah mengamati pola dan perilaku jahat Rusia di dunia maya,” kata Paul Chichester, direktur operasi NCSC.
Chichester menambahkan “Insiden di Ukraina memiliki ciri khas aktivitas Rusia serupa yang telah kami amati sebelumnya,” katanya
Menurut Belfer Center di Harvard's Kennedy School. Kekuatan ofensif dunia maya teratas dunia adalah AS, Inggris, Rusia dan Cina.
Baca Juga: Jelang Liga 1 Lanjutan Besok di Bali, Robert Albert : Motivasi Para Pemain Persib Diperlukan
Ahli mata-mata Inggris mengungkap, Rusia Merupakan ancaman langsung terbesar bagi Barat.
Tetapi dominasi teknologi jangka panjang dimiliki oleh komunis China, berpotensi menimbulkan masalah yang jauh lebih besar.
Menteri Teknologi Inggris, Chris Philp, mengatakan kepada Times Radio bahwa dia khawatir tentang kemungkinan serangan siber.
Ini membuktikan ketakutan Barat terhadap Presiden Vladimir Putin yang mungkin akan memerintahkan pasukannya untuk mencaplok bagian lain dari Ukraina.
Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris telah berulang kali memperingatkan Putin untuk tidak menginvasi Ukraina.
Pasca Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan dengan bekas tetangga Sovietnya.
Baca Juga: Persib Bandung Optimis Menangkan Laga Kontra Persikabo, Ardi Idrus Siap Hadang Ciro Alves
Rusia mengatakan Barat dicengkeram oleh Russophobia, dan tidak memiliki hak untuk menceramahi Moskow.
Terutama setelah bertindak memperluas aliansi militer NATO ke timur yang dulunya wilayah Uni Soviet pada tahun 1991, dan bagaimana mereka menabur kekacauan di Irak dan Suriah.***