Pasca Ukraina Diserang Siber, Kini Inggris Optimalkan Pusat Keamanan Siber Nasional: Waspada Serangan Serupa

- 28 Januari 2022, 18:11 WIB
Ilustrasi perang, foto tak terkait berita. Presiden Amerika Serikat telah memperingatkan Ukraina atas potensi serangan Rusia.
Ilustrasi perang, foto tak terkait berita. Presiden Amerika Serikat telah memperingatkan Ukraina atas potensi serangan Rusia. /Pixabay/ArmyAmber/


MEDIA PAKUAN - Inggris telah mengeluarkan peringatan bahaya kepada pusat-pusat bisnis besar di negeri tersebut.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC), bagian dari badan intelijen penyadapan GCHQ , telah memperingatkan organisasi-organisasi untuk meningkatkan ketahanan keamanan siber.
 
Terutama serangan terhadap kemungkinan serangan siber Rusia.
 
 
 
"Peringatan tersebut merujuk kepada serangan siber  sebelumnya terhadap Ukraina beberapa waktu lalu ,” kata lembaga itu.

Serangan siber di Ukraina awal bulan ini menyebabkan ketakutan warga Ukraina dan bersiap untuk kemungkinan yang terburuk.
 
Ukraina menduga bahwa Moskow berada di balik serangan itu. Melansir Scmp, 28 Januari 2022.
 

“Selama beberapa tahun, kami telah mengamati pola dan perilaku jahat Rusia di dunia maya,” kata Paul Chichester, direktur operasi NCSC.

Chichester menambahkan “Insiden di Ukraina memiliki ciri khas aktivitas Rusia serupa yang telah kami amati sebelumnya,” katanya

Menurut  Belfer Center di Harvard's Kennedy School. Kekuatan ofensif dunia maya teratas dunia adalah AS, Inggris, Rusia dan Cina.
 

Ahli mata-mata Inggris mengungkap, Rusia Merupakan ancaman langsung terbesar bagi Barat.
 
Tetapi dominasi teknologi jangka panjang dimiliki oleh komunis China, berpotensi  menimbulkan masalah yang jauh lebih besar.

Menteri Teknologi Inggris, Chris Philp, mengatakan kepada Times Radio bahwa dia khawatir tentang kemungkinan serangan siber.
 

Ini membuktikan ketakutan Barat terhadap Presiden Vladimir Putin yang mungkin akan memerintahkan pasukannya untuk mencaplok bagian lain dari Ukraina.

Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris telah berulang kali memperingatkan Putin untuk tidak menginvasi Ukraina.
 
Pasca Rusia mengerahkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan dengan bekas tetangga Sovietnya.
 

Rusia mengatakan Barat dicengkeram oleh Russophobia, dan tidak memiliki hak untuk menceramahi Moskow.
 
Terutama setelah bertindak memperluas aliansi militer NATO ke timur yang dulunya wilayah Uni Soviet pada tahun 1991, dan bagaimana mereka menabur kekacauan di Irak dan Suriah.*** 

Editor: Ahmad R

Sumber: www.scmp.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x