Eskalasi Berbahaya, Israel Rebut Pemukiman Warga Suriah Bangun 7.300 Unit Perumahan

- 28 Desember 2021, 09:53 WIB
Eskalasi Berbahaya, Israel Rebut Pemukiman Warga Suriah Bangun 7.300 Unit Perumahan
Eskalasi Berbahaya, Israel Rebut Pemukiman Warga Suriah Bangun 7.300 Unit Perumahan /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Suriah mengutuk kembali Israel karena telah melakukan pelanggaran lagi.

Israel melakukan penggandaan jumlah pemukim yang tinggal di Dataran Tinggi Golan.

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengumumkan rencana jutaan dolar yang dimaksudkan untuk menggandakan jumlah pemukim yang tinggal di wilayah yang direbut Israel dari Suriah.

Baca Juga: Rifal Lastori Jadi Pemain Sepak Bola yang Mampu Bawa 3 Tim Liga 2 Lolos ke Liga 1

Israel akan membangun sekitar 7.300 unit rumah tambahan di sekitar dataran yang strategis untuk melanjutkan rencana ini.

Karena hal ini juga, AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada 2019 lalu.

Komunitas internasional lainnya menganggap pendudukan wilayah strategis itu ilegal.

"Suriah mengutuk keras eskalasi berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pasukan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan, Suriah," kata Menlu Suriah.

Baca Juga: RANS Cilegon FC Lolos ke Final, Gading Marten Ucapkan Selamat pada Raffi Ahmad

Menlu mengatakan, pemerintah Suriah tetap berkomitmen untuk negaranya yang teguh dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel.

Damaskus akan berusaha menggunakan semua cara untuk bisa merebut kembali wilayahnya yang direbut Israel itu.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian menguasai wilayah itu.

Baca Juga: Berhasil Masuk Final, Rudy Salim: Tim Konten yang Baru 8 Bulan ini Berhasil Membuktikan Diri

Suriah telah lama menuntut kembalinya tanah seluas 1.200 kilometer persegi itu, yang menghadap pada negara Lebanon dan perbatasan Yordania.

Sekitar 50.000 orang tinggal di Dataran Tinggi Golan, beberapa penduduk Druze, Arab Saudi menentang kontrol Israel.

Setengah dari mereka adalah orang Israel Yahudi, dan setengahnya lagi di desa-desa Arab Druze, yang dulunya merupakan bagian dari Suriah.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah