China Kembangkan Tokamak Superkonduktor 'Matahari Buatan'

- 24 Desember 2021, 10:33 WIB
China Kembangkan Tokamak Superkonduktor 'Matahari Buatan'
China Kembangkan Tokamak Superkonduktor 'Matahari Buatan' /REUTERS/NASA/GSFC/SDO

MEDIA PAKUAN - Babak baru eksperimen fusi nuklir untuk tokamak superkonduktor canggih (EAST), atau "matahari buatan China," yang dimulai di Institut Ilmu Fisika Hefei bulan ini.

Mesin 400 ton berbentuk donat ini, yang juga dikenal sebagai "matahari buatan China", mencatatkan rekor dunia setelah mencapai suhu plasma 120 juta derajat Celcius selama 101 detik dalam sebuah eksperimen pada 28 Mei lalu.

Dilansir dari Xinhua, selasa, wakil direktur institut, Song Yuntao mengatakan percobaan ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pemanas tambahan EAST untuk membuat matahari buatan “lebih panas” dan lebih “tahan lama.” Pengujian ini diperkirakan akan berlangsung selama setengah tahun.

Baca Juga: Viral! Seorang Ibu Melahirkan Bayi Kembar Berwujud Buaya di Sulawesi Tengah

Terobosan ini menjadi momen penting dalam penggunaan fusi nuklir mirip matahari untuk menghasilkan aliran energi bersih yang stabil yang diklaim sebagai solusi masalah energi Bumi.

Menurut perkiraan, melalui reaksi fusi, deuterium dalam satu liter air laut dapat menghasilkan energi yang setara dengan 300 liter bensin.

Reaktor EAST dirancang untuk meniru proses fusi nuklir yang dilakukan oleh matahari. Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2006, EAST telah menjadi platform uji terbuka bagi para ilmuwan China dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi.

Baca Juga: Baim Wong Ikuti Jejak Raffi Ahmad dan Gading, Umumkan Jadi Presiden Tim

Ini telah membuat beberapa rekor selama kurungan plasma yang sangat panas. Pada bulan Juni, EAST mencapai suhu puncak 288 juta derajat Fahrenheit (160 juta derajat Celcius), yang sepuluh kali lebih panas dari matahari.

EAST adalah salah satu dari tiga tokamak domestik utama yang saat ini dioperasikan di seluruh China. Ini adalah bagian dari fasilitas Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional, yang akan menjadi reaktor fusi nuklir terbesar di dunia ketika mulai beroperasi pada tahun 2035. *** 

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x