Saat waktunya tiba, mereka akan menyerang suku tersebut dan menculik pria-pria perkasa yang diincar sebelumnya. Pria itu kemudian dijadikan suami satu malam sampai sang wanita benar-benar dinyatakan positif hamil.
Namun sayangnya, jika jabang bayi yang lahir berjenis kelamin laki-laki, maka akan dibuang di tengah Hutan Amazon dan menjadi mangsa binatang buas.
Namun apabila yang lahir berjenis kelami wanita, maka bayi itu akan dirawat dan dibesarkan menjadi seorang prajurit yang ahli berperang.
Mereka memiliki satu kebiasaan gila yaitu memotong sebelah payudaranya agar lebih leluasa dan fokus ketika menggunakan panah.
Para wanita dari suku ini mendidik anaknya dengan sangat keras supaya menjadi ksatria yang hebat. Anak-anak suku Amazon ini juga dilatih untuk menggunakan berbagai senjata.
Menurut cerita yang berkembang, ketangguhan suku wanita Amazon mampu membuat bangsa Yunani kewalahan ketika menghadapi mereka.
Ratusan tahun dianggap sebagai mitos di Yunani Kuno, pada abad ke-19, bukti eksistensi keberadaan Suku Amazon berhasil ditemukan. Makan berusia 2000 tahun di daerah luar Pokrovka.
Terdapat 150 makam dari orang-orang Sauromatia dan Sarmantia yang sebagian besar adalah wanita. Mereka dimakamkan layaknya petarung laki-laki dengan banyak luka akibat perang juga di tubuhnya, seperti tusukan pedang serta panah.***