Serupa Indonesia, Sydney Australia Juga Lakukan Lockdown Akibat Wabah Delta Covid-19 yang Menyebar

- 7 Juli 2021, 12:16 WIB
Serupa Indonesia, Sydney Australia Juga Lakukan Lockdown Akibat Wabah Delta Covid-19 yang Menyebar
Serupa Indonesia, Sydney Australia Juga Lakukan Lockdown Akibat Wabah Delta Covid-19 yang Menyebar /

MEDIA PAKUAN - Serupa Indonesia yang melakukan PPKM, Sydney Australia juga melakukan penguncian akibat wabah Delta Covid-19 yang menyebar.

Lockdown di kota Sydney ini merupakan perpanjangan dari penguncian sebelumnya di tengah perjuangan Australia melawan Covid-19.

Pemerintah New South Wales mengatakan bahwa lockdown ini merupakan keputusan sulit namun perlu dilakukan karena varian Delta dinilai sangat menular.

Baca Juga: Kasus Covid 19 Meningkat, Waspadai Penipuan Oksigen Palsu! Bareskrim: Jangan Panik Begini Saja

Wabah ini telah menginfeksi sekitar 330 orang dan menjadi kasus terburuk di kota tersebut.

Perpanjangan ini akan berlaku hingga 16 Juli di mana sekolah juga akan ditutup.

Pemerintah New South Wales mengatakan bahwa mereka pun merasakan sakit dan stres yang disebabkan oleh penguncian ini.

Baca Juga: WHO Rekomendasikan Obat Penyelamat Nyawa Pasien Covid-19 yang Sakit Parah

Di samping itu, Australia juga akan mengurangi separuh kedatangan warga asing untuk melawan ketegangan Delta.

Penguncian ini diprediksi akan terus dilakukan sampai sebagian besar warga Australia telah divaksin. Dan saat ini terhitung baru 10% orang Australia yang telah divaksinasi lengkap.

"Apa yang ingin kami lakukan adalah memberi kami kesempatan terbaik untuk memastikan ini adalah satu-satunya penguncian yang kami miliki sampai sebagian besar warga kami divaksinasi," kata Perdana Menteri Gladys Berejiklian.

Baca Juga: Kabar Terkini Jadwal Penerbangan Arab Saudi-Indonesia, Hati-Hati Bagi WNI yang Belum Divaksin

"Kami tidak ingin berada dalam situasi di mana kami terus-menerus harus berpindah antara penguncian dan tidak ada penguncian."

Meski begitu, jumlah Covid-19 di negara itu masih terbilang rendah, dengan 910 kematian dan kurang dari 31.000 kasus. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah