MEDIA PAKUAN - Dalam usaha mengatasi pandemi Covid-19 agar segera berakhir, dunia kini tengah gencar melakukan vaksinasi kepada para penduduknya.
Salah satu vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan saat ini di dunia, termasuk di Indonesia, ialah AstraZeneca.
Namun dari sekian banyak yang menggunakannya, vaksin AstraZeneca justru paling dihindari Australia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Turki Menurun, Presiden Erdogan Siap Longgarkan Pembatasan dan Lockdown
Sebagian besar warga Australia menolak untuk divaksin AstraZeneca setelah ditemukannya kasus pembekuan darah yang dialami penerima vaksin tersebut.
Akibat laporan munculnya sindrom trombosis dan trombositopenia, kejadian pembekuan darah langka yang terkait dengan vaksin, pemerintah pun menyarankan orang di bawah 50 tahun untuk mengambil vaksin yang berbeda.
Pemerintah pun telah menjanjikan adanya cukup pasokan Pfizer atau vaksin lain, seperti Moderna dan Novovax, pada kuartal terakhir tahun ini.
Resiko pembekuan darah itu sendiri diketahui sebesar 3,1 kasus per 100.000 dosis untuk mereka yang berusia di bawah 50 tahun.