Para Ilmuwan Tak Setuju Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Begini Alasan Mereka

- 9 Juni 2021, 14:27 WIB
Para Ilmuwan Tak Setuju Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Begini Alasan Mereka
Para Ilmuwan Tak Setuju Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Begini Alasan Mereka /NICOLAS ASFOURI / AFP/

MEDIA PAKUAN - AS melalui Gedung Putih sebelumnya telah menyebutkan bahwa asal usul virus Covid-19 kemungkinan memiliki dua skenario, yakni terjadi di alam yang kemudian berpindah dari hewan ke manusia, dan kedua adalah akibat kebocoran laboratorium yang terjadi di China. Karena itulah mereka akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait hal ini.

Namun rupanya para ilmuwan dan sebagian besar pakar kesehatan masyarakat dan pejabat pemerintah, membantah hipotesis bahwa Covid-19 bocor secara tidak sengaja dari laboratorium China.

Baca Juga: Bukti China Sembunyikan Sesuatu Terkait Asal Usul Virus Covid-19, Hambat Penyelidikan AS?

Saat ini Joe Biden memang telah memerintahkan intelijen Amerika Serikat untuk melakukan penyelidikan tentang asal usul Covid-19 selama 90 hari, demi mendapatkan fakta yang jelas mengenai virus ini.

Untuk mengonfirmasi kepastian 100% asal virus sendiri sebenarnya tidaklah cepat dan mudah, butuh proses yang panjang bahkan hingga bertahun-tahun.

Ahli virologi pun mengatakan tidak mungkin mereka menemukan jawaban pasti tentang asal virus dalam 90 hari, di mana investigasi mengenai asal dan jalur virus di masa lalu, seperti SARS pertama atau HIV/AIDS saja, memakan waktu bertahun-tahun atau sampai puluhan tahun.

Baca Juga: Myanmar Kacau, Militer Salahkan Penipuan Pemimpin Aung Sang Suu Kyi hingga Komisi Pemilihan

Selain membutuhkan waktu lebih dari 90 hari, penyelidikan Covid-19 ini dianggap sedikit menyulitkan karena adanya hambatan yang ditunjukkan oleh China.

Mengutip dari laman Associated Press, China diketahui telah ikut campur tangan dalam penyelidikan virus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.

Mereka juga telah memaksa jurnalis untuk meninggalkan negara itu dan membungkam atau memenjarakan pelapor dari Wuhan dan tempat lain.

Baca Juga: Australia Sukses Keluar dari Ancaman Virus Delta Covid-19, Lockdown Dihapuskan untuk Sementara

Terlepas dari itu semua, banyak ilmuwan, termasuk Dr. Anthony Fauci, mengatakan mereka masih percaya virus kemungkinan besar terjadi di alam dan berpindah dari hewan ke manusia. Pendapat ini dikemukakan mengingat peneliti virus belum mengidentifikasi bukti ilmiah baru apa pun yang mungkin membuat hipotesis kebocoran laboratorium lebih mungkin terjadi.

Argumen yang paling meyakinkan mengenai kemungkinan kebocoran laboratorium bukanlah bukti kuat baru, melainkan fakta bahwa jalur lain untuk penyebaran virus belum 100% dikonfirmasi.

“Kemungkinan besar virus ini masih berasal dari reservoir satwa liar,” kata Arinjay Banerjee, ahli virus di Organisasi Penyakit Infeksi dan Vaksin di Saskatchewan, Kanada.

Baca Juga: Dua Orang Jadi Korban, Akibat Hutang Piutang Picu Dua Ormas Bentrok di Jalan Vateran Bekasi Kota

Dia menunjukkan fakta bahwa peristiwa limpahan – ketika virus berpindah dari hewan ke manusia – adalah hal biasa di alam, dan bahwa para ilmuwan sudah mengetahui dua beta coronavirus serupa yang berevolusi pada kelelawar dan menyebabkan epidemi ketika manusia terinfeksi, SARS1 dan MERS.

Namun sekali lagi, kasus ini tidak sepenuhnya ditutup dan masih banyak kemungkinan yang bisa terjadi. “Ada kemungkinan, dan ada kemungkinan,” kata Banerjee.

“Karena tidak ada yang mengidentifikasi virus yang 100% identik dengan SARS-CoV-2 pada hewan apa pun, masih ada ruang bagi para peneliti untuk bertanya tentang kemungkinan lain.” ***

Editor: Siti Andini

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x