MEDIA PAKUAN - Sejak 26 Mei lalu, Presiden Joe Biden telah memerintahkan badan intelijen Amerika untuk melakukan investigasi dan mengumpulkan lebih banyak informasi terkait asal usul virus corona alias Covid-19.
Sayangnya dalam investigasi ini China seakan tak mau bekerjasama dan tampak berusaha menutupi sesuatu tentang asal usul Covid-19.
Beberapa pihak, termasuk gedung putih, lantas mengkritik sikap China yang dianggap tidak transparan dan menghambat penyelidikan mengenai asal usul Covid-19 ini, padahal investigasi sangat diperlukan untuk menelaah virus secara lebih lanjut dan membuat peluang kesembuhan menjadi lebih besar.
Baca Juga: Dibantu ASEAN, Militer Myanmar Janji Hentikan Kudeta dengan Satu Syarat Ini
Mantan pejabat Departemen Luar Negeri di bawah Presiden Donald Trump, termasuk para ilmuwan dan Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya telah menyetujui adanya penyelidikan lebih lanjut tentang asal usul virus Covid-19.
Hingga saat ini masih ada dua kemungkinan skenario tentang asal usul virus Covid-19. Pertama, kemungkinan besar terjadi di alam dan berpindah dari hewan ke manusia, dan kedua yakni akibat kebocoran laboratorium yang terjadi di China.
Akan tetapi, sebagian besar pakar kesehatan masyarakat dan pejabat pemerintah membantah hipotesis bahwa Covid-19 bocor secara tidak sengaja dari laboratorium China, mengingat peneliti virus belum mengidentifikasi bukti ilmiah baru apa pun terkait hal tersebut.
Baca Juga: Dapat Keringanan Hukuman, Terdakwa Penyebar Video Syur Gisel Adalah Tulang Punggung Keluarga
Sementara itu Gedung Putih mengatakan dua badan dalam komunitas intelijen beranggotakan 18 orang condong ke arah hipotesis transmisi di alam, dan lembaga lain condong ke arah kebocoran laboratorium.