Desa Indah Palestina Jadi Medan Tempur Berdarah, Pejuang Siap Jaga Tanah Sampai Mati dari Kerakusan Israel

- 8 Juni 2021, 10:23 WIB
Demonstran Palestina melakukan salat Jumat di Beita di Tepi Barat yang diduduki Israel
Demonstran Palestina melakukan salat Jumat di Beita di Tepi Barat yang diduduki Israel /Raneen Sawafta/Reuters/

MEDIA PAKUAN - Beita merupakan sebuah desa kecil di tepi barat Palestina yang memiliki keindahan berupa perbukitan curam dengan jalan sempit berliku diantara hijauan dan bantuan.

Desa yang dipenuhi pohon zaitun dan rumah-rumah batu itu kini berubah menjadi medan pertempuran berdarah ketika warga Palestina menghalangi tentara Israel yang melakukan penyerobotan tanah mereka.

Aktivis bersama penduduk Palestina di Beita melawan pengambil alihan secara paksa tanah yang mereka duduki di Gunung Sabih oleh pasukan tentara Israel.

Baca Juga: Alasan AS Tuding Kebocoran Virus dari Laboratorium China di Wuhan Masuk Akal, Begini Dasar Teori Bermunculan

Israel dengan penjagaan tentaranya tengah melaku pembangunan pemukiman secara ilegal di daerah tersebut, sehingga mengancam mata pencaharian warga Palestina.

Warga Palestina yang merupakan penduduk asli Beita kehidupan perekonomiannya bergantung pada panen buah zaitun di tanah yang mereka miliki secara turun-temurun.

Kini daerah tersebut menjadi medan pertempuran berdarah sejak para aktivis dan warga Beita memprotes dan melakukan perlawanan terhadap tentara Israel.

Baca Juga: Empat dari Lima Warga Muslim di Kanada Tewas Ditabrak Mobil, Polisi: Diduga Pelaku Anti Islam

Paramedis dan koordinator Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) Fawas Beitar mengatakan, ratusan warga Palestina telah menjalani perawatan akibat bentrok di Beita.

"Kami mengalami 50 orang luka-luka akibat peluru karet, 26 orang luka akibat peluru tajam, 190 kasus terhirup gas air mata dan 27 luka lainnya, termasuk pemukulan," katanya dikutip dari AlJazeera, Selasa 8 Juni 2021.

"Dua dari cedera serius dan melibatkan tembakan peluru tajam ke leher dan peluru tajam lainnya ke perut," kata Fawas Beitar.

Baca Juga: Pabrik Kimia Puno India Barat Terbakar Hebat, 8 Orang Meregang Nyawa Terpanggang Kobaran Api

"Beberapa ambulans menjadi sasaran tembakan, dua paramedis mengalami luka karena menghirup gas air mata dan peluru karet," tambahnya.

Untuk mencegah penambahan warga Palestina yang melakukan protes, tentara Israel menghentikan taksi di jalan utama antara Ramallah dan Nablus dan memaksa mereka untuk mengambil rute alternatif yang mengharuskan perjalanan memutar dengan berjalan kaki dan mobil pribadi melalui perbukitan menuju kepulan asap yang menjulang tinggi di lokasi terjadinya bentrokan.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah