"Kami akan menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan pendarahan ini di Majelis Umum PBB," tegasnya.
Dari informasi yang diperoleh, Badan PBB akan melakukan pertemuan setelah Amerika Serikat tiga kali memblokir upaya Dewan Keamanan untuk merilis kekerasan Israel di Palestina.
Pihak kerajaan Arab Saudi memiliki keinginan yang kuat untuk menghentikan eskalasi di Gaza dari pemerintahan Amerika Serikat yang saat ini dipimpin Joe Biden.
Pangeran Faisal menyebut tidak akan ada stabilitas di Timur Tengah tanpa solusi komprehensif untuk konflik Palestina dan Israel yang telah lama bergulir.
Sehingga hal tersebut yang menyebabkan Pemerintah kerajaan Arab Saudi secara terus menerus proaktif bertindak untuk menghentikan konflik ini.
Selain itu Arab Saudi juga terus menyerukan semua pihak tentang perlunya menghentikan provokasi di Yerusalem Timur dan intimidasi di Gaza.
Sebab menurut Arab Saudi Yerusalem adalah ibu kota Palestina, serta jalur Gaza termasuk kedalam wilayah kekuasaan Palestina.***
Sumber: Al Arabiya news