Kudeta di Myanmar Meluas ke Perbatasan, Warga Thailand Lari Ketakutan

- 29 April 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi perang.
Ilustrasi perang. /PIXABAY


MEDIA PAKUAN-Kudeta yang dilakukan militer Myanmar menyeret pertikaian hingga ke perbatasan negara itu.  

Beberapa minggu sejak kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, para pemberontak etnis karen dan tentara Myanmar terlibat dalam bentrokan sengit di dekat perbatasan Thailand.

Karen dan kekuatan etnis monoritas lainnya yang menudukung penetang junta pro-demokrasi yang sebagian besar berbasis di perkotaan, menawarkan perlindungan kepada beberapa orang, sementara ketegangan dengan pasukan kemanan yang memanas telah menjadi pertempuran baru.

Baca Juga: Ngeri! Ribuan Siswa Korea Utara Siap Dihukum Berat Hanya Karena Nonton Drakor, Apa Tindakan Pemerintah?

Pada Selasa dini hari, pasukan Karen menyerang pos militer Myanmar di perbatasan Thailand di tepi barat Sungai Salween.

"Saya tidak pernah mendengar tembakan seperti ini, saya tidak pernah melihat orang-orang harus melarikan diri seperti ini," kata kepala desa Mae Sam Laep, Supart Nunongpan, 44, di Thailand.

Sebelumnya, para militer Myanmar telah menahan Thaw Leh Ta sejak tahun 1995 lalu, pernah terakhir kali sempat terjadi pertempuran besar di wilayah tersebut. setelah bertahun-tahun serangan musim kemarau, tentara Myanmar merebut markas besar Serikat Nasional Karen (KNU).

Pada tahun 2012 KNU menyetujui gencatan senjata pada tahun 2012, ini mengakhiri pemberontakan yang bermula setelah Myanmar mendapati kemerdekaan pada tahun 1948 silam.
Baca Juga: Dua Pangkalan Udara Myanmar Diserang Kelompok Tidak Dikenal, Keamanan Ditingkatkan
Kini perang kembali terjadi di tempat itu, dengan militer Myanmar yang dilengkapi  pesawat yang lebih efektif daripada 25 tahun lalu.

Selain itu, militer Mynamr juga telah melancarkan serangan udara berulang kali terhadap posisi KNU, sehingga sekitar 15 ribu penduduk desa melarikan diri ke hutan, dengan beberapa ribu orang mencari perlindungan sebentar di pihak Thailand.

Sementara itu, otoritas Thailand di perbatasan mengatakan, Myanmar melancarkan serangan udara pada Selasa dan Rabu, dengan jet tempur dan helikopter, dan tidak ada kabar korban yang terverifikasi.
Baca Juga: 'Bergiliran Setiap Malam' Syekh Asal Arab Saudi Nikahi 3 Wanita Indonesia
Kelompok bantuan Free Burma Rangers melaporkan bahwa, lebih dari 100 penduduk desa dari Myanmar, kebanyakan dari mereka lansia, wanita hamil dan anak-anak, mereka menyebrangi ke sisi negara Thailand pad hari Rabu untuk berlindung dari serangan udara.***

 
 
 

Editor: Hanif Nasution

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x