Amerika Serikat Akhiri Perang dengan Afganistan, Ini alasan Joe Biden

- 15 April 2021, 16:36 WIB
Presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat ke-46 Joe Biden. /Instagram Officialbiden

MEDIA PAKUAN-Pasukan AS di Afganistan akan ditarik mulai 1 Mei. Langkah ini sebagai kebijakan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk mengakhiri perang terpanjang dalam sejarah negara itu.

Pasukan asing yang dipimpin NATO juga akan ditarik dari Afghanistan dalam koordinasi dengan penarikan AS.

Mereka setuju dan penarikan pasukan asing akan selesai pada 11 September, tepat 20 tahun setelah serangan Al Qaeda di Amerika Serikat yang memicu perang..

Sementara itu, sekitar 7 ribu pasukan non-AS berasal dari negara NATO, termasuk Australia, Selandia Baru, dan Georgia.

Baca Juga: Petugas Medis Myanmar Ditembak Junta Militer, PBB Bilang Mirip Konflik Suriah

Hal itu melebihi jumlah 2.500 pasukan AS di Afghanistan, namun mereka masih mengandalkan dukungan udara, perencanaan, dan kepemimpinan Amerika.

"Sementara kontribusi militer kami akan berkurang, kami akan terus mendukung stabilitas Afghanistan melalui kemitraan bilateral kami dan bekerja sama dengan negara-negara kami yang lain," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Sementara itu, biden mengatakan, tujuan AS di Afganistan semakin tidak jelas.

Dengan menarik diri tanpa kemenangan yang jelas atan Taliban dan kelompok radikal lainnya di Afganistan, AS akan membuka diri atas kritikan yang menimpa.

Biden sebut hal itu sebagai pengakuan de facto atas kegagalan strategi militer Amerika.

"Itu tidak pernah dimaksudkan sebagai pekerjaan multi-generasi. Kami diserang. Kami berperang dengan tujuan yang jelas. Kami mencapai tujuan itu, "kata Biden, Rabu 15 April  waktu setempat.

Alasan lain, pemimpin al Qaeda Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan Amerika pada tahun 2011 telah "terdegradasi" di Afghanistan.

"Dan inilah waktunya untuk mengakhiri perang selamanya," tambah Biden.

Perang tersebut telah menghabiskan sekitar 2 triliun dolar dan telah merenggut nyawa sebanyak 2.448 tentara negara Paman Sam.

Pada tahun 2011, jumlah pasukan AS pernah mencapai puncaknya, lebih dari 100.000 pasukan dikerahkan ke Afganistan.

Penarikan pasukan AS dari Afgansitan, kata Biden dimungkinkan menimbulkan risiko di awal masa kepresidenannya yang terbukti terlalu besar untuk para pendahulunya.

"Saya sekarang adalah presiden Amerika keempat yang memimpin kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan. Dua Republikan. Dua Demokrat," kata Biden.

Baca Juga: Facebook Beli Pembangkit Listrik Tenaga Angin di India , Ini Tujuannya

"Saya tidak akan meneruskan tanggung jawab ini kepada yang kelima." lanjutnya.

Sementara itu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menulis di Twitter mengatakan telah berbicara dengan biden dan menghormati keputusan yang diambil AS.

"Kami akan bekerja dengan mitra AS kami untuk memastikan transisi yang mulus" dan "kami akan terus bekerja dengan mitra AS / NATO kami dalam upaya perdamaian yang sedang berlangsung," tambah Ghani.

Sementara itu pertemuan tingkat tinggi (KTT) perdamaian di Afganistan akan direncanakan mulai 24 April di Istanbul. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lebih dari 20 negara akan terlibat.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x