Sementara itu, pada hari Sabtu juru bicara junta tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
AAPP terakhir mengatakan, jumlah warga sipil yang tewas sejak 1 Februari telah mencapai 618 orang.
Tetapi, angka itu dibantah oleh militer, karena menurut juru bicara junta, Mayjen Zaw Min Tun, pada konferensi pers di ibukota Naypyitaw, bahwa militer telah mencatat 248 kematian warga sipil dan 16 kematian polisi.
Selain itu, dia juga mengatakan tidak ada senjata otomatis yang digunakan oleh pasukan keamanan.
Baca Juga: Joe Biden Sangat Marah, Minta Dewan Keaman PBB Secepatnya Menindak Junta Militer Myanmar
Di sisi lain media juga melaporkan terjadi penyerangan di kantor polisi Myanmar di Naungmon, negara bagian Shan pada pagi, oleh pejuang dari aliansi yang mencakup Tentara Arakan, Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar.
Setidaknya 10 orang polisi Myanmar telah tewas dalam insiden tersebut, kata Sahn News. ***