Maret 2021, Uni Emirat Arab Akan Menutup Semua Agen-agen Penyalur Asisten Rumah Tangga

- 21 Januari 2021, 12:40 WIB
Ilustrasi pembantu Rumah tangga
Ilustrasi pembantu Rumah tangga /pixabay/

MEDIA PAKUAN- Hampir 1,5 juta perempuan pekerja rumah tangga, umumnya dari Indonesia, Sri Lanka dan Filipina, bekerja di Uni Emirat Arab.

Para pekerja ini, yang dianggap sebagai "pahlawan masa kini" di kampung halamannya karena jumlah mata uang asing yang mereka hasilkan.

Baca Juga: Inilah Hasil Hubungan Normalisasi Israel -Dubai, Uni Emirat Arab Bak Las Vegas

Namun, apa hendak dikata pemerintah UEA akan menuntup semua agen perekutan pembantu rumah tangga pada bulan Maret 2021 ini.

Dilansir Media pakuan dari middleeastmonitor. Sebanyak 250 agen perekutan swasta yang berada di UEA akan ditutup.

Pasalnya banyak agen-agen perekutan yang nakal membawa pekerja asing secara ilegal dengan visa turis.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Kepada Joe Biden, Jokowi Sampaikan Harapannya

Kebijakan yang di ambil UEA ini sebagai bentuk upaya untuk lebih melindungi hak-hak pekerja rumah tangga dan majikan mereka.

Menurut data base UEA dari 520 agen hanya tersisa sepuluh agen yang memehuni persyaratan sebagai penyalur asisten rumah tangga.

Mulai Maret 2021, pekerja rumah tangga harus dipekerjakan melalui salah satu dari 54 pusat Tadbeer yang dikelola pemerintah yang didirikan pada 2018.

Baca Juga: Ubah Citra Polri! Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Tidak Bisa Sekedar Gelar Pasukan

"Kami akan memulai halaman baru berdasarkan peraturan dan standar yang menghormati hak asasi manusia," kata Menteri Sumber Daya Manusia dan Emirat Nasser Al Hamli.

Menurut statistik pemerintah 2011, warga negara asing mencapai lebih dari 88,5 persen populasi UEA.

Human Rights Watch menemukan bahwa banyak pekerja migran bergaji rendah terus menghadapi kerja paksa di antara pelanggaran-pelanggaran lainnya pada 2018, meski ada reformasi.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah