Selain melibatkan seniman, Gustafsson juga akan melibatkan warga setempat dalam pengelolaan sampah.
Baca Juga: Joe Biden Presiden AS Ke-46, Singgung Kebijakan Donald Trump dalam Pidato Pelantikannya
"Kami ingin menunjukkan bagaimana Anda dapat mengubah limbah padat menjadi karya seni yang berharga, dan menghasilkan lapangan kerja dan pendapatan," kata Gustafsson media.
"Kami berharap bisa mengubah persepsi masyarakat tentang sampah dan mengelolanya," katanya.
Menurutnya, karya seni yang mereka buat akan ditampilkan atau dijual sebagai sovenir untuk meningkatkan kesadaran lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan.
Baca Juga: Cepat Tinggal Sepekan! Penerimaan Kepolisian SIPSS 2021, Simak Cara Daftarnya
Sampah yang diturunkan dan dikumpulkan berasal dari gunung, rumah-rumah setempat, jalan setapak daerah gunung.
Tantangan terbesar bagi mereka adalah, mengambail sampah yang tidak memiliki akses jalan untuk menuju ketempat tersebut.
Mereka tidak membakar sampah atau membuang sampah tersebut dengan alasan tidak ingin menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air.
Baca Juga: Doa Memohon Keselamatan Saat Musibah Bencana, Coba Simak