MEDIA PAKUAN - Dalam pendistribusian Vaksin Covid-19, beberapa pasien mengalami bengkak-bengkak di wajah mereka yang terbilang cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga: Walikota Jakarta Himbau Warganya Tidak Merayakan Tahun Baru 2021
Namun, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan itu terjadi akibat si peserta ini ternyata baru saja menjalani prosedur filler pada wajahnya sehingga vaksin memberikan dampak seperti itu kepadanya.
Kepala Strategi Koalisi Aksi Imunisasi di Amerika Serikat (IAC), Dr. Litjen Tan mengatakan terjadinya dampak tersebut merupakan reaksi dari vaksin yang membuktikan bahwa sistem kekebalannya mulai bekerja.
"Ini tercermin dalam reaksi sistemik yang kami lihat satu atau dua hari seperti demam ringan. Respon imun yang sama juga dapat bereaksi terhadap tampalan kosmetik (filler) karena akan dilihat sebagai 'benda asing' (berbicara secara imunologis)," kata dia seperti dilansir dari Insider, Rabu 30 Desember 2020.
Baca Juga: Inilah Daftar Lokasi Perpanjangan SIM Keliling, Segera Sebelum Akhir Tahun 2020
ini mungkin terdengar menakutkan, apalagi bagi orang-orang pernah mendapat suntikan botox dan pengisi bibir sebelumnya. Namun hal tersebut seharusnya tidak menghalangi pasien untuk melakukan vaksinasi.
"Satu hal yang perlu diketahui adalah individu dengan respons ini setelah vaksinasi bisa diobati dengan steroid dan antiperadangan tanpa hasil yang merusak jangka panjang," ungkap pakar virologi dan profesor Mikrobiologi di Iowa State University, Dr. David Verhoeven.
Baca Juga: Presiden Jokowi Janjikan Dana Bansos Lanjut 2021 Sebesar Rp110 Triliun, Buruan Daftar !