Air Zam-Zam: Keributan Antar Pemuda Arab Persis di sisi Rumah Kelahiran Rasullallah

23 Mei 2024, 15:55 WIB
Keributan Antar Pemuda Arab persis di sisi Rumah Kelahiran Rasullallah /

MEDIA PAKUAN - Keributan mencekam terjadi Rabu malam, tiga pemuda menyerang seorang pemuda lainnya di tengah kerumunan orang ramai yang tengah mengantri air zam-zam, persis di sisi rumah kelahiran Rasullallah, Nabi Muhammad SAW, kawasan Masjidil Haram. Keributan antarpemuda Arab sempat membuat orang banyak berteriak.

Seorang pemuda sudah dalam posisi terdesak diserang tiga pemuda lainnya. Yang satu mundur, namun tiga pemuda lainnya tetap merangsek dan menyerang.

Lantaran peristiwa itu terjadi di tengah orang banyak dan menimbulkan suara gaduh dan teriakan keras, polisi yang berada di pos terdekat cepat turun tangan.

Seorang pemuda nampak mengeluarkan darah di jidatnya karena kena sabetan sejadah yang digunakan salah seorang sebagai pemukul. Polisi segera mengamankan pemuda yang dikroyok.

Baca Juga: Dua Kelompok Preman Bentrok di Pasar Baru Bekasi, Satu Orang Tewas!

Namun tiga pemuda lainnya dan beberapa orang saksi dibawa ke pos polisi. Sebelumnya polisi juga minta tanda pengenal (identitas) para pemuda yang terlibat baku hantam itu.
Keadaan baru tenang setelah warga yang ribut dibawa ke pos polisi setempat.

Namun beberapa warga lain terlihat mengelus dada. Seorang warga Turki berucap, "Masya-Allah. Masya-Allah. Allahu Akbar".

Peristiwa itu berawal dari tak disiplinnya dari cara mengambil air zam-zam di sisi kanan bangunan tempat kelahiran Rasullallah.

Melansir dari laman Kemenag. go.id, yang ikut antri, pemuda yang dikroyok tadi karena orang banyak -- yang sama-sama ikut antri -- merasa kesal ada pihak lain main serobot di kran pengantrian air zam-zam.

Akibatnya, karena merasa jengkel ada salah satu jerigen penampung air zam-zam digeser akhirnya kekesalan itu memuncak menjadi perkelahian.

Baca Juga: Polisi Imbau Warga Hindari Provokasi Usai Bentrok di Lombok Tengah

Banyak warga dari mancanegara ikut antri di kran pengisian air zam-zam itu. Mereka taat dengan aturan main.

Namun sangat disayangkan di antara mereka ada yang mengambil air tersebut dalam jumlah besar yang kemudian dijual di beberapa lokasi.
Padahal pemerintah Arab Saudi melarang keras air zam-zam diperjual-belikan.

Dan kebanyakan yang menjual adalah warga setempat yang mengambil air zam-zam secara berlebihan.

Di kawasan Masjidil Haram bertebaran pengambilan air zam-zam yang digunakan sebagai air minum di tempat.

Baca Juga: Protes Kenaikan Biaya Hidup, Polisi dan Demonstran Bentrok di Perancis, Bank Dibobol

Kalau ada yang mengambil dalam botol air kemasan, petugas membolehkan.

Namun disayangkan, karena pengambilan di sejumlah kran umum air zam-zam antrinya panjang dan kadang tidak tertib, maka banyak calon jemaah haji mengambil di tempat lain.

Tentu caranya mengambil sedikit-sedikit, ditampung dulu di botol kemasan kemudian dikumpulkan di jerigen ukuran 4 liter atau ukuran besar lainnya setelah sampai di pemondokan.

Insiden tersebut terjadi pada tahun 2008 tepatnya pada (12/10), saat ini aturan pengambilan air Zam Zam telah tertib dan tegas dari otaritas Saudi hingga berjalan aman dan tertib.

Bagi seorang yang telah menunaikan ibadah haji terasa kurang lengkap jika tak membawa air zam-zam ke tanah air sebagai oleh-oleh atau buah tangan. ***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler