Putin Maju jadi Capres, Gelar Pemilu 2024 Rusia Diwarnai Sabotese

17 Maret 2024, 13:25 WIB
Ilustrasi Pilpres Rusia 2024 /Bing/Ai

MEDIA PAKUAN - Rusia menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) ke delapannya pada Jumat (15/3) hingga Minggu (17/3).

Empat Kandidat yang akan bersaing pada kontestasi pemilihan presiden Rusia diantaranya: Leonid Slutsky, Vladislan Davankov, Vladimir Putin dan Nikolai Kharitonov.

Namun, gelaran tersebut dibayangi dengan tuduhan Moskow terhadap Ukraina yang diduga menggunakan serangan udara untuk mencoba menyabotase pemilu yang diperkirakan akan mempertahankan kekuasaan Presiden Vladimir Putin selama enam tahun lagi.

Lebih dari separuh pemilih Rusia pergi ke tempat pemungutan suara pada dua hari pertama dari tiga hari pemilu, menurut para pejabat.

Baca Juga: Rusia Gelar Pilpres Hari Terakhir, Akankah Putin Terpilih Lagi? Begini Tanggapan Media Barat

Hari terakhir ini akan menguji kekuatan oposisi di negara tersebut, yang meminta semua pendukungnya untuk memberikan suara pada waktu yang sama pada siang hari, dalam sebuah aksi yang diberi nama “Siang Melawan Putin.”

Protes sporadis telah mulai muncul dalam pemilihan ini, tetapi perkembangan terbaru dalam perang dengan Ukraina telah memberikan pengaruh yang lebih besar pada pemungutan suara hingga saat ini.

Pada Jumat (15/3), Putin menuduh Kyiv berusaha mengganggu pemilihan dengan meningkatkan serangan drone dan misil di dalam wilayah Rusia serta di wilayah yang dikuasai oleh Moskow di Ukraina. Dia juga bertekad akan menghukum Ukraina.

Pejabat setempat Rusia mengatakan pada Minggu (17/3) pagi bahwa pasukan Kyiv terus melakukan serangan di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.

Baca Juga: Iran, Rusia dan China Siap Gelar Latihan Angkatan Laut di Teluk Oman, Peringatan Bagi Barat ?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tidak membahas laporan serangan tersebut dalam video pidato malam pada Sabtu (16).

Namun ia berterima kasih kepada pasukan militer dan intelijennya "atas kemampuan baru Ukraina dalam jangka panjang."

Kyiv menganggap pemilu yang berlangsung di wilayah yang dikuasai Rusia itu ilegal dan tidak sah.

Analis militer melihat serangan harian yang dilakukan Kyiv yang terutama menargetkan energi dan infrastruktur penting lainnya sebagai upaya untuk menggoyahkan rasa stabilitas Rusia dan melemahkan upaya perang Moskow.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler