Israel Bersikukuh Serang Rafah, Benjamin Netanyahu Abaikan Seruan Dunia Hentikan Serangan: Kami Tak Menyerah

19 Februari 2024, 10:05 WIB
Mahkamah Internasional PBB (ICJ) khawatir dengan situasi berbahaya di Rafah, Gaza selatan jika Israel menyerang secara besar-besaran. /Ibraheem Abu Mustafa/

MEDIA PAKUAN - PM Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan berhenti beroperasi di Rafah. Meskipun organisasi internasional menyerukan untuk membatalkan serangan di Rafah.

Sudah diperkirakan Netanyahu kembali akan mengabaikan seruan tersebut. Padahal sejumlah negara menyerukan agar Israel untuk menghentikan serangan ke Kota Rafah

Netanyahu menegaskan dirinya tak peduli dengan desakan global yang kian meningkat.

Dia berkomitmen agar operasi darat di Rafah terus digelar hingga mereka bisa membinasakan Hamas.

Baca Juga: Benarkah Atas Permintaan Surya Paloh? Simak Penjelasan Pertemuan dengan Presiden Jokowi: Apa Saja?

“Mereka (dunia) yang ingin mencegah kami beroperasi di Rafah pada dasarnya mengatakan kepada kami: ‘Kalah lah kalian dalam berperang!’. Tak Akan Saya Biarkan,” ujar dia, pada konferensi pers malam hari, di Yerusalem, dikutip dari Times of Israel, Minggu, 18 Februari 2024.

“Kami tidak akan menyerah pada tekanan apa pun!” kata dia lagi, menekankan komitmennya.

Rafah menjadi satu-satunya tempat terakhir yang digunakan hamas yang terletak di antara perbatasan Gaza dan Mesir, Rafah juga menjadi tempat pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Gaza.

Sebelumnya mereka membantai seluruh kota Gaza demi mengalahkan Hamas, kini Mereka percaya bahwa mereka tak akan bisa mengalahkan Hamas tanpa merebut Rafah.

Benjamin Netanyahu menyampaikan rencana operasi serangan IOF ke kota Rafah, di Jalur Gaza selatan.

Baca Juga: Petahana Dapil IV Sukabumi Dipastikan Lolos ke Senayan, Dewi Asmara Raih Suara Terbanyak: Simak Siapa Saja?

Ia menguraikan rincian rencana kepada pemerintahannya pekan depan. Hal itu diungkapkan Netanyahu dalam keterangan terbarunya, Sabtu, 17 Februari 2024.

Adapun target perang diperluas hingga ke Rafah, jika tawanan Israel di daerah Gaza tak kunjung dibebaskan Hamas.

Israel telah mengumumkan niatnya untuk menyerang Rafah yang padat penduduk, tempat lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina tinggal setelah dievakuasi secara paksa dari utara dan diarahkan ke selatan, dengan mengklaim bahwa itu adalah "zona aman".

Perdana Menteri Isral, Benjamin Netanyahu tegaskan dirinya bakal tetap menyerang rafah. Rafah diduga menjadi tempat persembunyian para militer Hamas.

Terkait serangan ini, Netanyahu dan Israel mengaku tutup telinga akan desakan internasional. Pihaknya juga takkan menyetujui tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Baca Juga: 6 Alasan Isu Pemakzulan Presiden Jokowi Menguat, Begini Pemaparan Pakar Hukum dan Tata Negara

Pasalnya, Netanyahu percaya jika ia menuruti permintaan Hamas, maka sama saja dengan Israel sudah kalah.

Mengenai negosiasi dengan Palestina, Netanyahu mengatakan, "Israel tidak akan menyerah pada perintah internasional mengenai penyelesaian masa depan dengan Palestina.

" Dia menambahkan: "Di bawah kepemimpinan saya, Israel akan melanjutkan perlawanan kuatnya terhadap pengakuan sepihak atas negara Palestina."***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler