Diduga Menculik hingga Membakar Salah Satu Pejabatnya, Korsel Mengutuk Korut atas Perbuatannya

24 September 2020, 16:14 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara dengan batas kawat berduri /Alex/Getty Images/iStockphoto

MEDIA PAKUAN - Korea Utara diduga menembak salah satu pejabat Korea Selatan yang hilang.

Pejabat kementerian kelautan Korea Selatan ini menghilang saat bertugas.

Tubuh pejabat ini ditemukan terbakar dan disembunyikan pada awal pekan ini.

Baca Juga: Masih Bingung Apa Itu Deals Sekitarmu ShopeePay? Simak Tips & Triknya

Sebelumnya, pejabat berusia 47 tahun ini sedang berada di dalam kapal sebelum menghilang pada Senin, 21 September 2020.

Kapal tersebut sedang bertugas di perairan lepas berdekatan dengan perbatasan Yeonpyeong Barat.

Mendengar kejadian tersebut, kementerian pertahanan Korsel mengklarifikasi bahwa hal itu benar dan mengutuk tindakan korut atas apa yang menimpa rekan sejabatnya.

Baca Juga: Mengaku Siap Nikahi Nathalie Holscher, Sule: Kalau Dia Mau, Aku Mah Ayo

Ia juga menegaskan bahwa mereka menunggu penjelasan hukum bagi mereka yang bertanggung jawab.

"Korea Utara menemukan pria itu di perairannya dan melakukan tindakan brutal dengan menembaknya dan membakar tubuhnya, menurut analisis menyeluruh militer kami terhadap berbagai intelijen," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.

"Militer kami mengutuk keras tindakan brutal itu dan sangat mendesak Korea Utara untuk memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," tegasnya dalam pernyataan.

Baca Juga: KPU Kabupaten Sukabumi Tetapkan Nomor Urut, Persaingan Tiga Calon Kepala dan Wakil Makin Ketat

"Kami juga dengan tegas memperingatkan Korea Utara bahwa semua tanggung jawab atas insiden ini ada di tangannya."

Ia juga menambahkan, kejadian ini serupa seperti tahun 2008 yang menyebabkan warga sipil ditembak mati di resor pegunungan kumgang, korea utara.

"Ini adalah pertama kalinya sejak Juli 2008 seorang warga sipil Korea Selatan ditembak mati di Korea Utara." tambahnya.*** Adi.

Editor: Ahmad R

Sumber: The Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler