Kontroversi di Tengah Konflik Israel-Palestina: Netanyahu Tuduh Hamas-ISIS sebagai Dalang Serangan

13 November 2023, 15:20 WIB
Kontroversi di Tengah Konflik Israel-Palestina: Netanyahu Tuduh Hamas-ISIS sebagai Dalang Serangan //Antara/

MEDIA PAKUAN- Presiden Prancis, Emanuel Macron, mengeluarkan pernyataan tegas mengecam serangan bom yang menargetkan bayi, wanita, dan orang tua dalam perang melawan Hamas. Senin, 13 November 2023

Macron mendesak Israel untuk menghentikan serangan dan mencapai gencatan senjata. Namun, Prime Minister Israel, Benjamin Netanyahu, menolak klaim tersebut dan menyalahkan Hamas atas korban sipil.

Menurut Times of Israel, Macron menyatakan bahwa tidak ada pembenaran untuk serangan yang menyasar warga sipil, dan ia mendesak Israel untuk berhenti.

Dalam tanggapannya kepada BBC, Macron menegaskan bahwa tidak ada alasan dan legitimasi untuk melanjutkan serangan tersebut.

Baca Juga: Resep Stobbery Mochi, Ichigo Daifuku Jepang Cocok untuk Orang Sweet Tooth

Netanyahu, sementara itu, menolak tudingan Macron dan mengklaim bahwa Israel melakukan segala upaya untuk menghindari merugikan warga sipil.

Ia menuduh Hamas-ISIS sebagai pelaku yang menggunakan taktik mencegah warga meninggalkan wilayah pertempuran dan mengeksploitasi mereka sebagai tameng manusia.

"Sementara Israel melakukan segalanya untuk tidak menyakiti warga sipil dan menyerukan mereka untuk meninggalkan wilayah pertempuran, Hamas-ISIS melakukan segalanya untuk mencegah mereka meninggalkan wilayah aman dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia," tegas Netanyahu.

Baca Juga: Hasil Pertandingan FIFA U17 World Cup 2023 Indonesia, USA Bantai Korea Selatan di Pekan Pertama Grup E

Netanyahu bahkan menyamakan para pejuang Palestina dengan organisasi teroris ISIS. Ia mengungkapkan bahwa para pejuang menyandera warga dan memanfaatkan sekolah, masjid, serta rumah sakit sebagai pusat komando teror.

"Kejahatan yang dilakukan Hamas-ISIS hari ini di Gaza, besok akan dilakukan di Paris, New York, dan di seluruh dunia. Para pemimpin dunia harus mengutuk Hamas-ISIS dan bukan Israel," tambahnya.

Meskipun Macron mengakui hak Israel untuk melindungi diri setelah peristiwa pembantaian 7 Oktober, Prancis dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan oleh pejuang Palestina.

"Kami turut merasakan penderitaan Israel. Dan kami memiliki keinginan yang sama untuk memberantas terorisme," pungkas Macron.***

Sumber: Amanpalestina.id

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler