Moskow: AS Bertanggung Jawab Atas Upaya Pembunuhan Putin di Kremlin, Penghancuran Rezim Kiev Disiapkan

5 Mei 2023, 16:59 WIB
Serangan drone berhasil digagalkan di kediaman Presiden Rusia, 3 Mei 2023 /Tangkapan layar

MEDIA PAKUAN - Kremlin menuduh Washington berada di balik serangan drone Ukraina yang menargetkan kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada dini hari Rabu pagi, 3 Mei 2023.


Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, Kamis, menolak upaya pejabat AS dan Ukraina yang berusaha untuk menyangkal serangan tersebut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa Washington sama sekali tidak terlibat dalam insiden tersebut.


"Kami tahu betul bahwa keputusan untuk melakukan tindakan teroris semacam itu dibuat bukan di Kiev, tetapi di Washington," tegasnya.


Peskov menambahkan bahwa pada saat terjadinya serangan yang berhasil digagalkan tersebut, Presiden Vladimir Putin sedang tidak berada di Kremlin.


Menurutnya upaya pembunuhan presiden Rusia itu adalah tindakan teroris yang direncanakan sebelumnya.

 
Sementara itu wakil Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev menyerukan pembunuhan terhadap Zelensky dan kroninya, ia memastikan bahwa Rusia tidak membutuhkan presiden Ukraina untuk menandatangani penyerahan tanpa syarat.


Medvedev di Twitter juga menyatakan bahwa serangan teroris yang dilakukan oleh otoritas Kiev yang dipandu oleh AS dan disetujui oleh kepemimpinan Uni Eropa ini, pasti akan mengarah pada peningkatan eskalasi.


“Inilah yang diinginkan Washington dan banyak orang bodoh di Brussel,” kata mantan presiden Rusia itu.


Kementerian Luar Negeri Rusia juga berjanji untuk mengambil tindakan pembalasan di mana saja dan kapan saja.


Sementara itu ketua parlemen Duma Rusia Vyacheslav Volodin menyerukan penggunaan senjata yang dianggap mematikan untuk menghancurkan rezim teroris Kiev.


Volodin di Telegram mengklaim bahwa pemerintah di Kiev sama berbahayanya dengan kelompok seperti Al-Qaeda dan ISIS.


"Tidak ada negosiasi dalam hal ini, kami bersumpah bahwa anggota parlemen Rusia akan menuntut penggunaan senjata yang mampu menghentikan dan menghancurkan rezim teroris Kiev," tegasnya.


Rusia menyatakan bahwa untuk membunuh Presiden Rusia dilakukan menjelang Hari Kemenangan dan Parade 9 Mei.***

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: RT

Tags

Terkini

Terpopuler