Ratusan Siswa di Kota Kalkuta Blokir Jalan-jalan Utama India

10 Februari 2022, 07:15 WIB
Ratusan Siswa di Kota Kalkuta Blokir Jalan-jalan Utama India /ilustrasi/Pixabay

MEDIA PAKUAN - Sekitar ratusan siswa di kota Kolkata, India timur berkumpul dan menerikan slogan-slogan mereka serta memblokir jalan-jalan sebagai protes atas larangan hijab di Karnataka Selatan.

Ketika larangan tersebut diumumkan, para aksi kompak mengenakan penutup kepala atau hijab di sekolah-sekolah mereka.

Aksi protes tersebut terjadi di Malala Yousafzai, ada seorang siswi yang menjadi juru bicara kampanye.

Baca Juga: Ramalan Cinta 12 Zodiak, Kamis 10 Februari 2022: Pisces Perlu Mendiskusikan Hal Penting dengan Pasangan

Juru bicara tersebut adalah seorang perempuan yang menerima hadiah Nobel perdamaian yang telah selamat dari tembakan, saat terjadi kerusuhan di Pakistan.

Kekacauwan tersebut terjadi ketika ia sedang berumur 15 yang terjadi kerusuhan yang dilakukan oleh pihak Taliban di negaranya pada 2012 silam.

Ia mewakilkan orang-orang untuk menghentikan "marginalisasi Muslim perempuan" kepada pemerintah India dalam sebuah Tweetnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Kamis 10 Februari 2022: ANTV, SCTV, INDOSIAR, dan METRO TV

Sementara pekan lalu, media di sana melaporkan bahwa suatu sekolah di Karnataka telah menolak masuknya gadis-gadis yang berhijab dengan alasan perintah kementrian pendidikan.

Bukan hanya pelajar muslim saja yang menolak larangan untuk mengenakan hijab di sekolah, Namun para Pelajar hindu juga ikut membantu dalam protes tersebut.

Karena protes pihak pelajar tersebut, Pemerintah India di kota Karnataka menutup sekolah dan perguruan tinggi selama 3 hari untuk meredakan ketegangan.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bappenas Ferbruari 2022, Butuhkan 1 Tenaga Kerja Saja Berikut Persyaratannya

Para mahasiswa juga ikut protes di Kolkata pada Rabu, dan sebagian besar wanita di sana mengenakan hijabnya sebagai lambang keagamaannya.

Tasmeen Sultan, yang merupakan salah satu pengunjuk rasa mengatakan "kami akan terus berunjuk rasa sampai pemerintah berhenti menghina mahasiswa".

"Kami ingin hak-hak dasar kami kembali ... Anda tidak dapat mengambil hak kami". lanjutnya sambil berbicara tegas.

Protes tersebut memang sudah direncakan para Rabu, di ibu kota India, New Delhi.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Rueters

Tags

Terkini

Terpopuler