Tipu Muslihat Israel, Pemburu Menjadi Yang diburu di Gaza

12 Januari 2022, 15:38 WIB
Tipu Muslihat Israel, Pemburu Menjadi Yang diburu di Gaza /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Perseteruan Israel dan Palistina terus terjadi seakan tidak akan berhenti.

Akibatnya tanah palestina menjadi bara bagi rakyatnya, dengan berbagai tipu daya Israel buru penduduk Gaza.

Melansir dari TRTWorld.com bukan kali ini penduduk Palestina menjadi target para penembak jitu militer Israel.

Baca Juga: Tak Disangka! Netizen Tawari Frans Faisal Nikahi Ibunya, Beri Isyarat Bersedia?

Penembak jitu Israel menargetkan penduduk Gaza yang mencoba mencari nafkah dengan menjebak burung-burung yang bermigrasi di sepanjang perbatasan.

Tipu muslihat mereka gunakan buruh dara sebagai umpan atau jebakan.

Tali yang diikatkan ke kaki burung yang ditangkap berfungsi sebagai umpan bagi burung lain yang terbang di atasnya.

Baca Juga: 10 Hari Pertempuran, Pasukan Yaman Klaim Kemenangan Lawan Houthi di Ma'rib

Ketika mereka mendarat di tanah, mengira ada cacing yang bisa didapat, jaring dibalikkan di atas burung-burung itu. Sederhana tetapi efektif.

Dan para Penembak jitu Israel berbaring menunggu, menghadap ke tanah di mana burung banyak sekali—di Jalur Gaza di sepanjang perbatasan dengan Israel.

Ini musim perangkap burung lagi di zona militerisasi ketat dan ratusan penduduk Gaza mempertaruhkan hidup mereka untuk menangkap burung migran eksotis dengan harapan menambah pendapatan keluarga mereka.

Baca Juga: Kisah Miris TKW Indonesia yang Dikurung 24 Jam Bersama Majikan Laki-Laki yang Ditinggal Istrinya di Taiwan

Gaza memiliki dua musim penangkapan burung—di musim gugur, ketika beberapa spesies burung bermigrasi dari Eropa yang membekukan ke Timur Tengah, dan yang kedua di bulan Mei, selama musim kawin burung lokal.

Berburu burung telah menjadi kegiatan rekreasi tradisional bagi warga Gaza. Tapi sekarang ini hampir seperti olahraga darah.

“Tiga belas warga Gaza telah dibunuh oleh penembak jitu Israel saat berburu burung di berbagai daerah di sepanjang perbatasan sejak Intifada kedua pada tahun 2000,” kata Maher al-Tabbaa, pakar ekonomi Gaza.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler