Dalang Kerusuhan Buron Sejak 2014, Khalid Balti Jubir Taliban Tewas di Afghanistan

11 Januari 2022, 15:36 WIB
Dalang Kerusuhan Buron Sejak 2014, Khalid Balti Jubir Taliban Tewas di Afghanistan /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Seorang anggota terkemuka Taliban Pakistan telah tewas di Afghanistan,dia menjabat sebagai juru bicara kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

hal ini dikatakan pejabat keamanan senior Afganistan, pada senin.

Muhammad Khurasani tewas dalam pelarian sejak 2014 dalam kejaran militer Pakistan.

Pejabat senior itu menolak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas kematian jubir Taliban Pakistan tersebut.

Baca Juga: Fuji Bakal Main di Film 'Bukan Cinderella', Netizen Malah Sindir Keluarga Dody Soedrajat

Kematian Khurasani terjadi beberapa minggu setelah pemimpin senior Taliban Pakistan lainnya lolos tanpa cedera dari serangan pesawat tak berawak (drone) di sebuah rumah persembunyian di Afghanistan timur.

Masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, meskipun Pakistan memang memiliki kemampuan dan AS mengatakan masih mungkin melakukan serangan bahkan setelah mundur dari Afghanistan pada 31 Agustus.

TTP gerakan terpisah yang memiliki akar yang sama dengan Taliban Afghanistan menjerumuskan Pakistan ke dalam periode kekerasan yang mengerikan setelah dibentuk pada 2007.

Baca Juga: Kisah TKW Indonesia yang Dilecehkan oleh Majikan Laki-Laki, Bongkar Semua Sifat Asli Orang Arab Saudi

Para pejabat Pakistan mengatakan Khurasani yang nama aslinya adalah Khalid Balti, menjalankan "kamp pelatihan teroris" di Waziristan Utara yang berbatu sebelum melarikan diri ke Afghanistan setelah tindakan keras tentara.

"Dia mendalangi beberapa serangan dalam hubungan dekat dengan kepala TTP Noor Wali Mehsud terhadap pasukan keamanan Pakistan dan warga tak bersalah saat bersembunyi di Afghanistan," kata pejabat keamanan itu.  seperti dilansir dari AFF, Selasa, 11 Januari 2021

TTP telah dipersalahkan atas ratusan serangan bom bunuh diri dan penculikan di seluruh negeri, dan untuk sementara waktu menguasai wilayah yang luas dari sabuk suku kasar negara itu, memaksakan versi radikal dari hukum Islam.

Baca Juga: KEJI! Penyelundupan Sperma Israel, Gunakan Rahim Palesitina

Namun, setelah pembantaian tahun 2014 terhadap hampir 150 anak di sebuah sekolah Peshawar, militer Pakistan mengirim sejumlah besar pasukan ke markas TTP dan menghancurkan gerakan tersebut, memaksa para pejuangnya untuk mundur ke Afghanistan.

Pemerintah Pakistan mengumumkan akhir tahun lalu bahwa mereka telah memasuki gencatan senjata selama sebulan dengan TTP, yang difasilitasi oleh Taliban Afghanistan, tetapi itu berakhir pada 9 Desember setelah pembicaraan damai gagal membuat kemajuan.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: AFF

Tags

Terkini

Terpopuler