HAM Korea Selatan, Lakukan Penyelidikan Kasus Peyerangan Seorang Gadis Belia

23 Desember 2021, 14:32 WIB
HAM Korea Selatan, Lakukan Penyelidikan Kasus Peyerangan Seorang Gadis Belia /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Pada hari Rabu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Korea (NHRCK) mengatakan akan melakukan penyelidikan atas serangan kepada seorang gadis.

Serangan kelompok empat siswa menengah yang menyerang seorang gadis dari Mongolia.

“Kami menyimpulkan bahwa kami perlu melihat secara menyeluruh apakah sekolah dan dinas pendidikan daerah mengambil tindakan awal yang tepat dalam kasus ini, apakah proses disiplin sekolah untuk kekerasan siswa sudah tepat."

Baca Juga: Dinilai Tidak Empati! Warganet Kencam Aksi Syuting di Lokasi Gunung Semeru

"Serta tuduhan bahwa polisi tidak mengambil tindakan yang tepat. selama penyelidikan dan gagal melindungi korban," kata komisi itu dalam siaran persnya

Komisi melanjutkan, "Hak dan kepentingan anak di bawah umur harus dilindungi dalam semua keadaan, terlepas dari kebangsaannya.

"Jadi, jika ada pelanggaran hak asasi manusia yang dikonfirmasi selama penyelidikan, kami akan membahas langkah-langkah untuk mencegah kasus serupa terulang kembali."

Komisi Hak Asasi Manusia Korea awal bulan ini telah melaporkan bahwa empat siswa sekolah menengah wanita Korea menyerang teman sekelasnya dari Mongolia di Yangsan, Provinsi Gyeongsang Selatan, pada bulan Juli.

Baca Juga: Tuntut Pemerintah, Akibat Krisis COVID 19 Korea Selatan Kekurangan Tenaga Medis

Insiden itu menjadi dikenal luas ketika video penyerangan itu menjadi viral ketika para penyerang diduga menyebarkannya di antara sesama siswa mereka.

Mereka empat gadis diduga mengikat tangan dan kaki korban dan memukuli kepalanya dan menampar wajahnya berulang kali selama enam jam.

Mereka juga menulis pesan rasis di dahinya. Korban pindah ke Korea lebih dari 10 tahun yang lalu bersama orang tuanya.

Sebuah petisi telah diposting di situs web Cheong Wa Dae, menyerukan hukuman keras terhadap empat pelanggar, dan petisi tersebut telah mengumpulkan lebih dari 220.000 tanda tangan pada Rabu pukul 14.00.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Korea Times

Tags

Terkini

Terpopuler