Ambil Resiko, Israel Kini Minta Rakyatnya Belajar Hidup dengan Virus

13 Juli 2021, 13:50 WIB
Ambil Resiko, Israel Kini Minta Rakyatnya Belajar Hidup dengan Virus /

MEDIA PAKUAN - Israel mengubah strategi saat varian Delta mengamuk, mereka ingin penduduk belajar hidup dengan virus, demi menyelamatkan ekonomi negara.

Beberapa minggu lalu Israel telah menghirup kehidupan normal seperti biasanya, bebas dari virus corona.

Berkat upaya vaksinasi cepat sehingga turunnya infeksi dan angka kematian akibat Covid-19, penduduk Israel mengabaikan semua aturan jarak sosial dan berhenti memakai masker.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Baca Juga: Raffi Ahmad Akui Sudah 2 Minggu Pisah Ranjang, Nagita Slavina: Seneng kan?

Tidak lama setelah itu, varian Delta yang menular muncul di Israel, memaksa Perdana Menteri Naftali Bennett untuk memberlakukan kembali penguncian dan memikirkan kembali strategi.

Di samping semua aturan, pemerintah ingin warga Israel belajar hidup dengan virus, mereka berani mengambil resiko tersebut demi mengusahakan pembatasan sesedikit mungkin dan menghindari penguncian nasional yang dapat membahayakan ekonomi lebih lanjut..

"Menerapkan strategi akan memerlukan pengambilan risiko tertentu tetapi dalam pertimbangan keseluruhan, termasuk faktor ekonomi, ini adalah keseimbangan yang diperlukan," kata Bennett.

Baca Juga: Minum Kopi Bisa Kurangi Resiko Terpapar Covid-19? Berikut Penjelasan Seorang Peneliti Northwestern University

Strategi Israel yang meniru Inggris yang diusulkan oleh Bennett ini nampaknya telah dipertanyakan beberapa ilmuan.

Kepala kesehatan masyarakat, Sharon Alroy-Preis mengatakan, Kementerian Kesehatan Israel menganjurkan lebih banyak dorongan untuk membendung infeksi.

"Mungkin tidak akan ada peningkatan besar pada orang yang sakit parah, tetapi harga dari membuat kesalahan seperti itu adalah yang mengkhawatirkan kami," katanya.

Baca Juga: Kekacauan Semakin Brutal di Afrika Selatan terkait dengan Pemenjaraan Zuma, Tentara Terpaksa Dikerahkan

Diluar dari itu, banyak juga ilmuan lain yang mendukung strategi Bennett tersebut.

"Saya sangat mendukung pendekatan Israel," kata direktur sekolah kesehatan masyarakat di Universitas Ben Gurion Israel, Nadav Davidovitch.

Sementara itu, saat ini Israel hanya memiliki 45 jumlah kasus parah Covid-19 di rumah sakit.***

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler