Tak Selalu Jahat, Militer Myanmar Diduga Bebaskan Puluhan Ribu Tahanan? Bagaimana Nasib Aung San Suu Kyi?

17 April 2021, 15:30 WIB
Kudeta militer yang dilakukan angkatan bersenjata di Myanmar(Foto,istimewa) /

MEDIA PAKUAN - Junta militer Myanmar selama ini memang dikenal akan kejahatannya yang telah melakukan kudeta pada 1 Februari lalu sehingga menimbulkan banyak kekacauan yang menelan banyak korban tewas.

Selain para korban yang harus merelakan nyawanya melayang, ribuan warga pun ditangkap oleh pasukan militer.

Akan tetapi sebanyak 23.184 tahanan kabarnya telah dibebaskan pada Sabtu, 17 April 2021.

Baca Juga: Presiden AS dan Perdana Menteri Jepang Bersatu Tumpas Ketegasan China

Sayangnya, hanya sedikit aktivis demokrasi sejak kudeta 1 Februari diantara mereka yang dibebaskan oleh junta Myanmar. Sementara nasib pemimpin terpilih yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, belum bisa dipastikan hingga kini.

Menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), Suu Kyi termasuk di antara 3.141 orang yang ditangkap oleh junta milier Myanmar sehubungan dengan kudeta tersebut.

"Para tahanan ini kebanyakan dari sebelum 1 Februari tetapi ada juga beberapa yang dipenjara setelahnya," kata juru bicara Departemen Penjara Kyaw Tun Oo kepada media lewat telepon.

Baca Juga: Amerika vs Rusia Memanas! Vladimir Putin Murka dan Usir 10 Diplomat AS dari Moskow

Pada hari Sabtu, militer Myanmar ini membebaskan ribuan tahanan di seluruh negeri, tetapi mereka juga mencari 832 orang yang terlibat dengan pembangkangan kudeta, dengan surat perintah resmi penangkapannya.

200 orang diantara mereka merupakan aktor, penyanyi dan artis sosmed yang menentang kudeta. Mereka dicari dengan tuduhan mendorong perbedaan pendapat di angkatan bersenjata, yang dapat dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Sementara itu, situs berita setempat melaporkan, pada hari Sabtu, pasangan suami istri dari sutradara film Christina Kyi dan aktor Zenn Kyi, ditahan di bandara di kota utama Yangon ketika mereka mencoba untuk pergi dengan penerbangan ke Bangkok.

Baca Juga: Diam-Diam Amerika Serikat dan Jepang Bersekongkol untuk Hadapi Ancaman China di Indo-Pasifik

Sabtu ini merupakan hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar dan hari terakhir dari liburan lima hari (Thingyan)yang biasanya dirayakan dengan ritual kunjungan ke kuil Buddha.

Namun sejak hari pertama, liburan ini telah diwarnai dengan demonstrasi dan kampanye untuk memulihkan demokrasi setelah penggulingan militer dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler