Bingung dengan Harga Emas yang Turun Naik, Ini adalah 5 Penyebabnya

- 24 Oktober 2020, 10:12 WIB
Ilustrasi: Update Harga Emas Hari Ini
Ilustrasi: Update Harga Emas Hari Ini /Pixabay/Michael Steinberg

3. Suku Bunga

Tingginya suku bunga membuat orang lebih suka menyimpan uangnya di deposito, melayani emas. Malah, ketika bunga turun atau rendah maka harga cenderung naik karena permintaan.

Emas memang tidak menghasilkan bunga, keuntungannya didapat dari naiknya harga. Semakin tinggi kenaikan harga emas, semakin menariklah logam ini.

Namun, logika itu tidak berjalan di Indonesia. Pada masa krisis 1998, pemerintah pernah menaikkan suku bunga secara signifikan karena nilai tukar rupiah yang tajam. Mereka berharap hal itu bisa membahayakan laju dolar AS. Meski suku bunga naik, namun harga emas justru ikut naik.

Baca Juga: Ingin Jual Hp Bekas? Inilah 5 Tips agar Harganya Tidak Anjlok

4. Cadangan Bank Sentral

Bank-bank sentral di seluruh dunia memegang mata uang kertas dan emas sebagai cadangan. World Gold Council telah menyatakan bahwa bank sentral baru-baru ini mulai membeli emas lebih dari yang mereka jual, yang pertama kali ini terjadi dalam beberapa dekade.

Seiring bank sentral melakukan diversifikasi cadangan moneter mereka, alias menjauh dari mata uang kertas yang telah mereka mengakumulasi dan beralih ke emas, maka harga emas naik.

Banyak negara di dunia memiliki cadangan devisa yang terkurung dari emas, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, Portugal, Yunani dan wilayah Eropa lainnya.

Belum lagi untuk kawasan Asia dengan Cina menjadi pemburu emas terbesar dengan membumbungnya cadangan devisa mereka.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x