Rupiah Menguat: Ekonomi Semakin Parah Akibat Kebijakan Moneter yang Tidak Independen

- 1 Juli 2024, 11:55 WIB
Rupiah Menguat: Ekonomi Semakin Parah Akibat Kebijakan Moneter yang Tidak Independen
Rupiah Menguat: Ekonomi Semakin Parah Akibat Kebijakan Moneter yang Tidak Independen /X.com @RadioElshinta/

MEDIA PAKUAN - Rupiah hari ini berpotensi kembali menguat setelah perbaikan inflasi pada Negeri Paman Sam.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah ditutup menguat di rentang Rp16.320-Rp16.410 pada perdagangan hari ini, Senin (1/7/2024).

Penguatan rupiah hari ini tidak serta merta aman untuk kedepanya. Padahal pada awal pemerintahan Jokowi (2014), rupiah sempat berada di level sekitar Rp12 ribu.

Kini, di ujung pemerintahannya, rupiah jatuh makin dalam hingga menyentuh Rp16.420 per dolar AS.

Baca Juga: Era Jokowi Rupiah Terus Melamah, PDIP Engan Bertanggungjawab

Tidak Independen

Merespons hal ini, ekonom dari Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Muhammad Hatta menyatakan, ini akibat kebijakan moneter yang tidak independen.

Hal ini diulasnya dalam paparan “Rupiah Meroket, Masyarakat Makin Kegencet?!” di kanal PAKTA Channel, Ahad (24-6-2024).

Ia menyampaikan bahwa rupiah berposisi sebagai alat tukar untuk keperluan transaksi ekonomi sehari-hari. “Nilai tukar rupiah ini kemudian berinteraksi atau berkaitan dengan nilai tukar mata uang lain karena ada transaksi ekonomi dengan luar negeri.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah