Ekonomi Indonesia Terkontraksi -5,32%, Jauh Lebih Baik

- 28 Agustus 2020, 19:24 WIB
/

MEDIA PAKUAN - pemerintah terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Salah satunya dengan meningkatkan iklim investasi dan bisnis di Batam. Skenario ini dituangkan dalam penyusunan Masterplan.

Baca Juga: Empat Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Selama Covid 19

Percepatan Pengembangan Kawasan Batam, Bintan, Karimun, dan Tanjungpinang (BBKT).

Susiwijono Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,menjelaskan, tema Pengembangan Kawasan BBKT adalah menjadikan Kawasan BBKT sebagai Hub Logistik Internasional.

Baca Juga: Setukpa Lemdiklat Polri dan Pemkot Sukabumi Segera Bangun Tugu Polisi

Untuk mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.

Sesuai dengan arahan Presiden untuk melakukan integrasi pengembangan dan pengeloloaan kawasan BBKT,dengan tujuan peningkatan investasi'

Batam difokuskan sebagai hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri light and valuable (hightech).

Baca Juga: Petani Cabai Sukabumi Merugi, Hasil Tanaman Dibiarkan Tidak Dipanen

Industri digital dan kreatif, international trade dan finance center serta pariwisata.

Berdasarkan analisis alokasi ruang, terdapat 38.182 Ha yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dengan mempertimbangkan kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19, melakukan integrasi antar kawasan,

Baca Juga: lima Andalan Citrarasa Kuliner Sukabumi

Serta perbaikan kelembagaan dan regulasi, ditargetkan pertumbuhan ekonomi Kawasan BBKT tumbuh optimistis sebesar 5,8% pada tahun 2021-2025.

Untuk mencapai target tersebut, maka dibutuhkan rata-rata investasi tahunan sebesar Rp75 triliun dengan proporsi Batam (73%),

Bintan (13%), Tanjungpinang (11%) dan Karimun (3%). Dengan komposisi investasi .

Baca Juga: Belum Dapat BLT Subsidi Gaji? Masih Ada Kesempatan Pendaftaran Hingga Akhir Agustus 2020

Bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri/PMDN (52%), Penanaman Modal Asing/PMA (43%), dan Belanja Pemerintah (5%).

Salah satu strategi untuk mencapai target investasi tersebut, adalah dengan pembentukan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam.

Yang memiliki berbagai insentif seperti tax holiday, pembebasan bea masuk, dan kemudahan berusaha lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Escobar: Paradise Lost Ditayangkan di TransTV Jumat 28 Agustus 2020

“Kedua KEK tersebut adalah KEK Nongsa dengan nilai investasi Rp16 triliun dan KEK Batam Aero technic dengan nilai investasi Rp6,2 triliun,” ujarnya

Sesmenko Susiiwono juga menuturkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -5,32% pada triwulan II tahun 2020.

Baca Juga: Teka-teki Terkuak, Zaenul Gantikan Iyos Jadi Sekda Sukabumi

Namun secara global, Indonesia masih memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di dunia.

“Sebagai contoh beberapa negara tetangga di ASEAN terkontraksi hingga dua digit, antara lain Thailand -12,2%, Malaysia -17,1%.

Singapura -12,6%, dan Filipina -16,5%. Jadi meski kita tumbuh minus di triwulan II 2020, itu masih jauh lebih baik. ***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah