Terjadi Penurunan Zona Euro dari Imbal Hasil Obligasi Akibat Naiknya Suku Bunga Bank Sentral Eropa

- 13 Juli 2022, 10:40 WIB
Terjadi penurunan zona Euro dari Imbal Hasil Obligasi akibat naiknya suku bunga Bank Sentral Eropa
Terjadi penurunan zona Euro dari Imbal Hasil Obligasi akibat naiknya suku bunga Bank Sentral Eropa /NikolayFrolochkin/Pixabay.com

MEDIA PAKUAN - Imbal hasil obligasi pemerintah melaporkan melaporkan
penurunan zona euro pada Selasa, 12 Juli akibat pengurangan pasar uang
atas kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa.

Kekhawatiran menjadi-jadi karena penutupan akan terus berlanjut
akibat konflik Rusia-Ukraina, yang diambil menurut data inventor moral
Jerman pada awal Pandemi.

Para analis juga memperkirakan langkah cepat kenaikan ECB pada
2022 yang berhenti pda tahun 2023.

Baca Juga: Daftar Harga Jual dan Beli Emas Logam Mulia dan Perak Hari

Perkiraan tersebut terjadi karena euro berkembang
secara signifikan yang timbul dari kenaikan harga energi dan
pengurangan pasokan gas.

Jerman mencatat telah terjadi penurunan imbal hasil obligasi sebesar 1,094
persen menjadi 1,12 persen pada Selasa sore, 12 Juli 2022.

Hasil imbal yang dapat diturunkan dari pasar uang yang
mengurangi taruhannya atas bunga Bank Sentral Eropa menjadi 137 basis
poin pada Desember.

Baca Juga: Larangan Penggunaan Skuter dan Otoped Di Jalan Raya Kota Medan

Alhasil, taruhan pada suku bunga terminal pun ikut turun menjadi 1,3
persen sampai Desember 2023, yang tercatat menurut data.

Dalam perkembangannya, pihak bank telah berjanji akan menahan
divergensi yang tidak beralasan dari biaya pinjaman negara-negara.

Presiden Bank Sentral Jerman, Joachim Nagel mengatakan bahwa ECB harus
mencontohkan apa yang dumumkannya selama krisis utang, program
Outright Monetary Transactions (OMT).

Baca Juga: Wujudkan Mimpi Emmeril Kahn Mumtadz, Ridwan Kamil Badal Haji Hingga Kurban Atas Nama Sang Anak

Dengan begitu akan memungkinkan ECB menjadi pembeli obligasi dalam
jumlah tak terbatas dari negara-negara yang mengajukan dana bailout.

"Pernyataan Nagel tidak membantu, tapi saya tidak berpikir ada berita
nyata tentang alat anti-fragmentasi". Ucap Mohammed Kazmi, Presiden
Bank Sentral Jerman

"Jika pasar kecewa, kita akan melihat penyebaran yang jauh lebih tinggi"
lanjutnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x