YouTube Disebut-sebut akan Mengalami Kebangkrutan yang Mirip dengan Myspace

- 5 Juli 2022, 11:14 WIB
Ilustarasi YouTube.
Ilustarasi YouTube. /freepik.com/syifa5610
 
MEDIA PAKUAN - Sebuah artikel kontroversial menjadi viral karena menyajikan fakta yang menyebutkan YouTube sedang dalam keadaan sekarat.

Penulis artikel Isaiah McCall menyebutkan fakta-fakta bahwa YouTube sedang sekarat dan bisa mengalami apa yang terjadi pada Myspace.
 
Myspace pada tahun 2005 hingga 2008  menjadi platform jejaring medsos terbesar yang mengalahkan Google, karena tidak mengikuti perkembangan dan tidak meningkatkan layanan, yang justru lebih fokus pada iklan berbayar di situsnya, akhirnya ditutup karena kalah bersaing dengan Facebook.
 

Menurut laporan terbaru dari Promo Research, YouTube bukanlah platform media sosial paling populer di kalangan remaja di AS.

Promo Research merujuk kepada TikTok yang dalam waktu tiga tahun, telah mengumpulkan lebih dari 1 miliar pengguna aktif pada kuartal pertama tahun 2020, menjadikannya  platform media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia. 

Meniru video pendek TikTok, kini YouTube harus membuat video 60 detik, yang membuat aplikasi China ini berencana merilis video berdurasi panjang hingga 10 menit untuk pembuatnya.
 

Secara resmi dua platform ini telah menyatakan perang satu sama lain, dengan masing-masing memiliki penggemar yang menua, sementara yang lainnya menargetkan  generasi yang lebih muda.

Facebook menjatuhkan MySpace karena menampilkan lebih sedikit iklan dan antarmuka pengguna yang jauh lebih bersih.

YouTube saat ini adalah perusahaan yang penuh dengan iklan, clickbait , penempatan produk, dan lebih menyukai konten dari selebritas daripada pengguna independen.
 
Baca Juga: Manchester United Bertekad Boyong 5 Pemain pada Bursa Transfer musim 2022-2023

Menurut jurnalis independen Moon  “Di masa keemasannya, budaya yang berlaku di YouTube adalah salah satu kreativitas, kegembiraan, dan viralitas; siapa pun bisa menjadi besar di platform hanya dengan satu video viral. Namin Ini tidak terjadi saat ini. Demonisasi terhadap pembuat konten baru dimainkan langsung di tangan TikTok.”

TikTok saat ini lebih memberikan kemudahan kepada para pembuat konten daripada YouTube. 
 
YouTube dinilai lebih suka memberikan uang kepada orang-orang yang secara pribadi diperiksa oleh mereka, seperti artis, musisi, atau selebritas mapan, ketimbang akar rumput dan para pengguna dibawahnya.
 

Seperti yang diketahui  vidio teratas yang paling banyak ditonton di YouTube semuanya dikuasai oleh video musik, yang berarti bahwa mereka mengontrol platform video nomor satu.

Sementara TikTok merintis jalan untuk lagu-lagu eksklusif yang dipopulerkan melalui platform mereka, dan mulai menggerogoti pasar video musik.

TikTok memiliki banyak kesempatan dan pengalaman yang bisa diambil  dari YouTube.*** 

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: medium.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x