Selama Pandemi Covid-19, Permintaan Ikan Cupang Meningkat

21 September 2020, 12:07 WIB
Ikan Cupang /

MEDIA PAKUAN-Ikan cupang merupkan salah satu jenis ikan yang digemari. Bahkan dimasa pandemi penjual ikan cupang meraup untung.

Salah satu penjual ikan di pasar ikan muara Kota Bandung, Haryani mengatakan, omzet penjualannya meningkat hingga 50 % selama pandemi Covid-19.

"Akhir-akhir ini penjualan ikan cupang yang saya jual cukup meningkat, banyak yang memiliki hobi baru karena di rumah saja,” ungkapnya seperti dikutip dari Galamedianews.com judul “Pandemi Covid-19, Penjual Ikan Cupang Raup Untung”, di pasar ikan tersebut, Minggu 20 September 2020.

“Membudidayakan ikan cupang hias ini, biasanya sehari itu bisa mencapai ratusan pembeli," kata Haryani.

Baca Juga: Objek Wisata Unik dan Menantang, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Gua Lalay

Ikan cupang yang dijual Haryani cukup bervariasi, seperti nemo, koi, star tail, crown tail, cooper dan masih banyak lagi.

Bentuknya yang indah dan mungil sehingga banyak digemari. Hal ini pula yang membuat budidaya ikan cupang menjadi trend, dimasa pandemi.

"Saya menjual banyak ikan cupang di sini, ada banyak jenisnya tapi yang banyak disukai sih crown tail karena  ekornya yang berbentuk runcing seperti mahkota. Jadi ikan ini mudah dikenali. Harganya juga bisa mencapai RP200.000 per ekor," katanya.

Di masa pandemi, memelihara ikan cupang juga mampu mengurangi stress saat berada di rumah saja. Hal ini diungkapkan Sobari, salah satu penggemar ikan hias.

"Iya, saya jadi punya hobi baru yaitu memelihara ikan cupang, bisa untuk mengurangi stress juga saat berda dirumah saja, jadi liat ikan cupang sedikit menghibur, supaya ada kegiatan juga di rumah," ungkapnya.

Baca Juga: BMW Luncurkan Mobil Tipe Sports Activity Vehicle di Surabaya

Sementara itu, Ahmad penjual aksesoris ikan justru merasakan hal yang berbeda. Penjualannya cukup menurun di masa pandemi ini.

Pasokan dari Jakarta terhambat lantaran di Jakarta masih diberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Saya merasa cukup terdampak karena adanya pandemi ini, apalagi kalau Jakarta lagi Psbb begini, jadi sulit dapat barang dagangannya. Soalnya kan ini saya ambil dari grosir kalau misal tidak dari sana harga barangnya jadi tinggi," tuturnya.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler