Hebat! Meski Pandemi Keuangan Syariah Tetap Positif Meningkat, Ini Alasannya

29 Desember 2020, 11:19 WIB
Keuangan /freepik.com

MEDIA PAKUAN - Meski pandemi, keuangan syariah di Indonesia dikabarkan tetap tumbuh positif bahkan meningkat lebih tinggi dibandingkan keuangan konvensional. 

Hal itu disampaikan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

"Itu memberikan dukungan terhadap pertumbuhan permintaan dari pelayanan keuangan syariah," kata Sri Mulyani dalam simposium virtual Sharia Business and Academic Synergy di Jakarta, Selasa 29 Desember 2020.

Baca Juga: Buruan Sebelum Berakhir! Klik www.pln.co.id Dapat Token Listrik Gratis PLN Akhir Desember 2020

Salah satu alasannya peningkatan ini disebabkan karena mayoritas penduduk Indonesia merupakan muslim terbesar dunia dan didukung kenaikan kelas menengah.

Berdasarkan catatan Menkeu sejak tiga dasawarsa terakhir, berkembangnya keuangan syariah cukup mengesankan dengan pertumbuhan aset keuangan syariah hingga September 2020.

Sementara itu, diluar saham syariah mengklaim pendapatan mencapai hingga Rp1.710,16 triliun dengan pangsa pasar 9,69 persen.

Secara rinci dijelaskannya, Aset keuangan syariah meliputi, perbankan syariah mencapai Rp575,85 triliun, industri keuangan bukan bank syariah Rp111,44 triliun dan pasar modal syariah Rp1.022,87 triliun.

Baca Juga: Virus Covid 19 Lebih Berbahaya! Indonesia Tutup Kunjungan Warga Negara Asing (WNA)

Berikut perbandingan antara Perbankan Syariah dan Perbankan Kontvensional:

Hingga bulan September 2020, aset perbankan syariah tumbuh 10,97 persen, daripada konvensional hanya 7,7 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan syariah tumbuh 11,56 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan konvensional mencapai 11,49 persen.

Kemudian, penyaluran kredit perbankan syariah umbuh lebih tinggi mencapai 9,42 persen dibandingkan perbankan konvensional mencapai 0,55 persen.

Baca Juga: Xiaomi Mi 11 Resmi Meluncur dengan Snapdragon 888, Inilah Harga dan Spesifikasinya

Dari sisi rasio modal, perbankan syariah mencapai 23,5 persen dan rasio kredit bermasalah (NPF) mencapai 3,31 persen.

Mungkin secara umum dari sisi pasar modal syariah nilainya menurun, namun pertumbuhan jumlah investor saham syariah pertahun tumbuh hingga 108 persen.

Selain itu, pada periode Januari-Juni 2020, syariah memiliki kenaikan 26 persen hingga mencapai 633 ribu transaksi dibandingkan 2019 dengan jumlah transaksi sebanyak 501 ribu.

Sedangkan volume transaksi dalam semester pertama 2020 mencapai 6,2 miliar atau naik 57 persen dari periode sama 2019 mencapai 3,9 miliar.

Baca Juga: Tidak Perlu Lama-lama! Ingin Lolos Seleksi CPNS 2021, Buruan Siap-siap Cek Persyaratan Secepatnya

Mengingat potensi keuangan syariah yang besar, Sri Mulyani menambahkan dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki karakter yang sesuai dengan prinsip keuangan syariah dan sesuai dengan nilai universal Islam yakni keadilan, kejujuran dan dapat dipercaya.

“Kualitas SDM juga bisa meningkatkan pembangunan ekonomi Islam yang berkelanjutan, inklusif dan bisa memenuhi harapan masyarakat dan sesuai nilai universal Islam,” katanya.***

Editor: Siti Andini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler