MEDIA PAKUAN- Kini telah beredar sebuah narasi yang beredar di Facebook dan Instagram terkait kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia.
Dalam unggahan tersebut menyebutkan, gelombang kedatangan pengungsi Rohingya di akhir tahun 2023 untuk memenangkan capres-cawapres tertentu.
Klaim tersebut mengaitkan dengan kasus seorang pengungsi Rohingya di Tulungagung, Jatim yang pernah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Baca Juga: Bukti Fakta, 93 Orang Diduga Pungli di Rutan KPK, Dewas: Ngecas HP Bayar hingga Rp300 Ribu
Kemungkinan DPT membuka sang pengungsi Rohingya ikut mencoblos pada Pemilu 2024.
Dikutip dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), narasi tersebut adalah narasi yang keliru.
Sebab, pengungsi Rohingya yang melakukan perjalanan dari Bangladesh ke Indonesia dalam beberapa kelompok untuk menyelamatkan diri.
Mereka menyelamatkan diri dari ancaman bahaya di Myanmar dan Bangladesh, tempat mereka mengungsi sebelumnya.
Baca Juga: Gencar Konsolidasi, PNGR Optimistis Anies-Muhaimin Raih Minimal 40 Persen Suara di Jawa Tengah
Adapun terkait temuan seorang pengungsi Rohingya yang masuk DPT, dia telah memiliki KTP dan KK sejak tahun 2006.
Namun, KTP dan KK tersebut dicabut oleh Dinas Kependudukan setempat dan KPU Kabupaten Tulungagung.
Dan namanya pun telah dihapus dari DPT.***