Network
MEDIA PAKUAN - Beberapa jam lalu warganet dihebohkan dengan adanya sebuah video yang beredar di akun Facebook.Jumat, 23 Juli 2021.
Seorang penguna Facebook membagikan sebuah video yang berisi tentang peredaran vaksin Covid 19 di sebuah rumah sakit.
Video tersebut memuat keterangan bahwa salah satu rumah sakit di Bekasi, menjadi penerima vaksin palsu.
Baca Juga: Tolak Perpanjang Kontrak Manchester United, Paul Pogba Terbang ke PSG
Dengan menyakinkan video tersebut mencantumkan nama salah satu media televisi nasional sebagai rujukan pemberitaan terkait vaksin palsu itu.
Dalam unggahan video tersebut bernarasi sebagai berikut:
" Semakin Gawat Indonesia Sekarang!Banyak Rumah Sakit Penerima Vaksin Palsu! Mau Jadi Apa NKRI".
Baca Juga: Hanya KPM Ini yang Berhak Dapat BLT Dana Desa Rp300 Ribu Juli 2021 dari Kemendes, Ini Kriterianya
Beragam komentar dari para netizen mengomentari unggahan tersebut dari yang mempercayai hingga yang mengatakan kebohongan.
Menyusuri kebenaran berita tersebut Media Pakuan melansirnya dari beberapa sumber.
Menurut berita Antaranews.com ternyata video tersebut merupakan potongan berita Kompas TV, yang telah tanyang di akun Kompas TV dikanal Youtube pada 5 Juli 2016 lalu.
Baca Juga: Jadwal Sholat Waktu Indonesia Bagian Barat, Jumat 23 Juli 2021
Video tersebut beredar sebulum kasus virus corona ditemukan di Wuhan, China pada 2019 silam.
Melansir juga dari akun Instagram Pemerintah Kota Bekasi,@humaskotabekasi, yang juga mengkompirmasi video yang beredar dan meresahkan warga itu, ternyata tidak ada hunungannya dengan vaksin Covid 19.
Video tersebut membahas kasus vaksin anak yang melibatkan RS di Kota Bekasi.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo Digelar Hari Ini, Indonesia Kirim 10 Orang untuk Pembukaan
Dengan demikian, berita tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan vaksinasi COVID 19. Video tersebut merupakan hoaks.
Pemerintah Kota Bekasi pun menghimbau kepada masyakat agar jeli dan bijak dalam menerima pemberitaan di media sosial.
" Untuk itu, diharapkan warga tidak terlalu mempersoalkan beredarnya kembali video tersebut dan kasus tersebut akan terus diproses pihak berwajib," @humaskotabekasi. ***
