MEDIA PAKUAN - Baru-baru ini beredar dimedia sosial yang mengklaim Negara Rusia sebagai negara pertama didunia yang melakukan penelitian melalui otopsi (post-mortem)
Negara Rusia abaikan WHO, dan melakukan otopsi (post-mortem) terhadap mayat Covid-19.
Informasi ini beredar mengatasnamakan sebuah media terbesar di Amerika Serikat Rueters
Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Tegas Menolak Diatur Amerika Serikat, Soal Beli Rudal Dari Rusia
Dalam laporan tersebut menginformasikan setelah dilakukan penyelidikan menyeluruh , ditemukan bahwa Covid-19 tidak ada dalam bentuk virus, melainkan bakteri yang telah terpapar radiasi dan menggumpal melalui darah hingga menyebabkan kematian.
Otopsi korban COVID-19 di Rusia telah menunjukkan COVID-19 sebagai penyebab kematian dalam ribuan kasus.
Menelusuri kebenaran berita tersebut Media Pakuan melansirnya dari Rueters, hal ini ternyata bertentangan dengan posting di media sosial yang mengklaim otopsi ini mengungkapkan COVID-19 tidak ada dan orang-orang malah menderita pembekuan darah yang dapat diobati yang disebabkan oleh bakteri.
COVID-19 disebabkan oleh virus, bukan bakteri, dan meskipun dapat memicu pembekuan darah, ini bukan satu-satunya efek penyakit.
Baca Juga: Sang Jurnalis Ungkap Supermodel Han Ye Seul Pernah Jadi PSK dan Hostess Bar di Los Angeles