Beberapa teori menyebutkan bahwa SPS mungkin disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf yang mengatur otot.
Faktor genetik juga mungkin memainkan peran dalam risiko seseorang mengalami SPS, meskipun lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami hubungan ini.
Diagnosis dan Pengelolaan
Diagnosis SPS seringkali sulit karena gejalanya dapat menyerupai kondisi neurologis lainnya.
Pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan serangkaian tes neurologis dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis.
Pengelolaan SPS biasanya melibatkan terapi medis untuk mengurangi kekakuan otot dan mengontrol gejala, termasuk penggunaan obat-obatan seperti benzodiazepin, terapi fisik, terapi bicara, dan terapi psikologis.***