Duh! Kebutuhan Internet sama Dengan Oksigen Melonjak Tajam Tembus 400 Persen.

- 7 Agustus 2020, 13:35 WIB
Pixell
Pixell /
 
 
MEDIA PAKUAN-Dimasa transisi PSBB atau setelah itu, New Normal. Terungkap kebutuhan internet semangkin meningkat.
 
Internet yang sangat dibutuhkan  karyawan perkantoran pun begitu penting dalam melaksanakan tugas mereka. Ketergantungan jaringan Internet, tak hanya perkantoran. 
 
Kebutuhan itu, merambah kedaerah pemukiman. Dan kebutuhan Internet pun sering dibutuhkan seperti pada belanja online, ataupun yang lainnya.
 
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Ahmad M Ramli, mengatakan, kebutuhan telekomunikasi atau internet di era pandemi Covid-19 terus melonjak tajam. 
 
Bahkan ia telah melakukan serangkaian pendataan dan mencatat adanya peningkatan aktivitas toko daring alias online shop selama sebesar 400 persen dari kondisi normal.
 
Begitupun peningkatan juga terlihat pada penggunaan data di pemukiman sebesar 10-20 persen.
 
"Jadi yang awalnya berpusat di perkantoran dan perguruan tinggi, sekarang pindah ke pemukiman. Di era pandemi ini telekomunikasi menjadi oksigen bagi kita semua,"kata Ahmad Ramli.
 
Ramli menambahkan, pemerintah juga harus meningkatkan cakupan sinyal seluler ke seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Hingga saat ini, setidaknya 76.428 desa dan kelurahan sudah terdapat jaringan 2G. 
 
Selanjutnya, 67 ribu desa dan kelurahan dilingkupi jaringan 3G dan 70 ribu desa dan kelurahan sudah dicakupi oleh sinyal 4G.
 
Sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan (PMK) No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi, perusahaan menyusun protokol baru yang harus dijalankan
 
Termasuk  soal tampat kerja yang aman dan sehat dengan memperhatikan higienitas dan sanitasi lingkungan.
 
Marketing Manager TP-Link Indonesia, Yoshia mengatakan, perusahaan juga harus mengatur siapa karyawan yang bekerja di kantor dan siapa yang bekerja di rumah (Work From Home), mengembangkan infrastruktur pendukung, komunikasi yang lancar dan aman, serta dorongan untuk memacu produktivitas, namun tetap aman.
 
Semua aktivitas ini di maksud, kata Yoshia dengan membangun interaksi yang aman yang harus dilakukan secara online. Mulai dari aktivitas absensi, pengecekan karyawan, virtual meeting, komunikasi dan lainnya. Artinya, kita membutuhkan internet yang tangguh.
 
Karena itu,  kata Yoshia, tidak aneh jika perusahaan yang sudah membuka aktivitas kantornya untuk meng-upgrade perangkat jaringan internet yang dimiliki untuk bisa mendukung semua aktivitas dalam sebuah tatanan baru. Jika tidak, bisnis akan terkendala, dan akan sulit untuk mengejar ketertinggalan selama 4 bulan masa PSBB maupun persaingan yang makin ketat kedepan.
 
“Begitu mau masuk kantor kemarin hal pertama yang dipikirkan adalah bagaimana membuat internet kantor berjalan dengan maksimal. Banyak yang meminta upgrade device jaringan dan yang paling banyak disukai adalah perangkat perangkat dari kategori Small Medium Business (SMB)," ujar Yoshia.
 
Yoshia menegaskan produk SMB ini hadir karena perangkat router biasa tidak dapat menunjang kebutuhan internet di lingkungan yang lebih kompleks seperti gedung perkantoran. Lingkungan seperti ini membutuhkan manajemen perangkat jaringan yang lebih advance.
 
"Yang lagi popular dicari saat ini adalah access point. Soalnya perusahaan harus melayani karyawan di kantor dan di rumah sekaligus serta pemanfaatan untuk kebutuhan internet yang makin besar terkait pemasaran," katanya.
 
Berbeda dengan router konvensional, access point adalah perangkat jaringan yang bertindak sebagai portal bagi perangkat untuk terhubung ke jaringan area lokal, serta digunakan untuk memperluas jaringan nirkabel dan meningkatkan jumlah klien yang dapat terhubung. Access point keluaran TP-Link Indonesia yang sedang laris di pasaran saat ini adalah EAP225.
 
Sedangkan untuk pelengkapnya yang paling dicari adalah Power over Ethernet (PoE) Switch yaitu teknologi untuk mengirimkan daya listrik, bersama dengan data, ke perangkat jarak jauh melalui kabel twisted-pair standar dalam jaringan Ethernet.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x