Memasuki Gerhana Bulan, Begini Sunah yang Dicontohkan Rasulullah SAW

- 26 Mei 2021, 10:00 WIB
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Total /Pixabay.com/Konevi
 
MEDIA PAKUAN - Malam ini diketahui akan terjadi gerhana bulan total, Rabu 26 Mei 2021 atau 14-15 Syawal 1442 H dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
 
Umat Muslim memiliki ritual khusus ketika ada gerhana bulan maupun gerhana matahari, yakni melaksanakan ibadah shalat sunat gerhana.
 
Melakukan amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Adapun macam-macam amalan saat memasuki fase gerhana ini ialah sebagai berikut.
 
 
15:47:39  WIB. Masuk Fase Samar-samar (Fase P1). Perbanyak Zikir dan Istighfar (Gema Istighfar/Sayyidul Istighfar).
 
16:44:57 WIB. Masuk Fase Umbra 1 (U1). Mulai Mempersiapkan Takbir dengan Syari’at Mengumandangkan Gema Takbir Gerhana (karena bayangan inti mulai masuk: Awal Umbra).
 
17:47:00 WIB. Gema Adzan Maghrib untuk Sukabumi dan sekitarnya.
 
 
18:11:25 WIB. Masuk Fase Umbra 2 (U2).Setelah Maghrib Melanjutkan Gema Takbir Gerhana dan Dapat Memulai Salat Gerhana (KhusyufulQamar) berjama’ah untuk wilayah masing-masing dan sekitarnya secara serentak (karena Bulan akan mengalami kegelapan dalam keadaan tertutup total berwarna merah).
 
18:18:40 WIB. Masuk Fase Maksimum Gerhana (Max). Pengumpulan Shodaqoh.
 
18:25:56 WIB. Masuk Fase Umbra 3 (U3). Khutbah Gerhana - Tema bahwa Gerhana Bulan Total merupakan Kebesaran dan Kekuasaan Allah,- dapat disampaikan pula syari’at dan hakikat gerhana pada zaman Rasulullah SAW. 
 
 
18:56:00 WIB. Gema Adzan Isya untuk Sukabumi dan sekitarnya.
 
19:55:22 WIB. Masuk Fase Umbra 4 (U4). Melanjutkan Gema Takbir hingga Bulan terbuka kembali bersinar secara sempurna yang berakhir pada pukul 20:49:41 WIB.
 
20:49:41 WIB. Akhir Fase Samar-samar (P4).
 
 
Kepada seluruh muslimin di seluruh dunia, dihimbau untuk melaksanakan amalan berikut ini:
 
1. Memperbanyak Takbir, Tahlil, Istighfar dengan syari’at mengumandangkan Gema Takbir membesarkan Asma Allah.
 
2. Menyeru Salat berjama'ah.
 
3. Solat gerhana bulan (Sholat Khusyufil Qamar) dengan 2 rokaat, setiap rokaat 2 kali ruku, 2 kali baca Al-Fatihah dan surah pilihan, dan 2 kali sujud.
 
4. Khotib berkhutbah gerhana, dengan tema Gerhana sebagai Kebesaran dan Kekuasaan Allah.
 
5. Memperbanyak Takbir, Tahlil, Tahmid, dan Istighfar hingga akhir gerhana.
 
6. Mengumpulkan dan membagikan Sodaqoh.
 
7. Seusai Khutbah/Solat Gerhana, Gema Takbir dapat dilanjutkan kembali hingga Akhir Gerhana.
 
8. Bersyukur kepada Allah setelah bulan kembali terbuka bercahaya.
 
 
 
Adapun dasar hukum menurut syariat Islam ini sebagaimana tertulis dalam hadits Nabi SAW sebagai berikut:
 
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).
 
Adapun niat dan tata cara shalat sunat gerhana ini ialah sebagai berikut:
 
1. Sebelum memulai, membaca niat salat gerhana bulan .
 
"Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa".
 
Artinya:
 
“Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala."
 
2. Takbiratul Ihram.
 
3. Setelah mengucapkan takbir, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.
 
4. Karena dianjurkan memanjakan ruku', bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali. 
 
5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I'tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek
 
6. Ruku' lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.
 
7. Kemudian bangkit dan membaca doa I'tidal.
 
8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku' pertama.
 
9. Duduk di antara dua sujud.
 
10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku' kedua.
 
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
 
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
 
13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
 
14. Mengucapkan salam.
 
 
Setelah melakukan solat gerhana, ada baiknya untuk berdoa dan beristighfar kepada Allah SWT.
 
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa syukur atas kekuasaan Allah SWT.
 
Selain itu, berdoa saat gerhana bulan merupakan waktu yang mustajab agar doa yang kita panjatkan dikabulkan oleh Allah SWT.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah