Para Ilmuwan Dunia Temukan 33 Semut 'Moster ', Penasaran Simak Disini

- 26 November 2020, 14:17 WIB
Para Ilmuwan dunia temukan semut moster
Para Ilmuwan dunia temukan semut moster /pixabay/

MEDIA PAKUAN - Para ilmuwan secara tidak sengaja menemukan spesies semut terbaru.

Baca Juga: Gak Perlu Ribet! Inilah Cara Sederhana Cek Penerima BLT Banpres UMKM Rp2,4 Juta di eform.bri.co.id

Jenis semut itu yakni pembudidaya jamur, yang dapat menumbuhkan pelindung tubuhnya sendiri menggunakan biominerals.

Biomineralisasi adalah proses dimana organisme hidup menghasilkan mineral, sering untuk mengeraskan atau membuat kaku jaringan yang ada.

Baca Juga: Perlu Tahu , Ini Barang Kamar Hotel Boleh Dibawa Pulang dan Tidak

Jaringan seperti ini disebut sebagai jaringan termineralisasi.
Mineral tersebut juga sering membentuk fitur struktural, seperti kerang laut, serta tulang pada mamalia dan burung.

Sementara itu, pada serangga seperti semut, biominerals sebelumnya tidak pernah ditemukan.

Semut ini juga disebut sebagai semut pemangkas daun, yang evolusinya sangat tidak biasa, karena selama 60 juta tahun terakhir, semut berevolusi bersama dengan jamur yang mereka tanam untuk makanan.

Baca Juga: Sikapi! Kemnaker Bagikan Rincian Penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin Dua. Berikut Daftarnya

Koloni dewasa beberapa spesies semut ini merupakan superorganisme yang efektif, dengan potensi jutaan semut terbagi dalam golongan yang berbeda.

Selain itu, mereka juga memiliki tugas yang berbeda, sama seperti manusia, misalnya bertugas menjaga sarang dan pencari makan.

Karena koloni berisi tanaman jamur dan induk semut yang belum dewasa dalam jumlah besar, mereka menghasilkan sumber nutrisi yang kaya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Nasional Kamis, 26 November 2020, NET TV, TV ONE, SCTV, RCTI, GTV dan INEWS TV

Ilmuwan membuat penemuan yang mengejutkan saat meneliti hubungan antara spesies semut pembudidaya jamur dan bakteri penghasil antibiotik, yang berperan melindungi spesies mereka sendiri, juga tanaman dari penyakit.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, para peneliti menemukan bahwa banyak spesies semut yang tumbuh pada daun yang tertutup oleh lapisan mineral, pelapis kerangka luar, yang secara efektif memberi pelindung pada tubuh mereka.

Baca Juga: Update Daftar Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 26 November 2020: Lagi Turun-turunnya Nih!

Para peneliti yang dipimpin oleh para ilmuwan dari University of Wisconsin-Madison, menemukan bahwa pelindung tubuh ini diproduksi oleh semut sendiri, yang kemudian berkembang saat semut dewasa.

Para ilmuwan kemudian menguji fungsi biomineral pada semut, dengan menempatkannya dalam pertempuran, meniru perang semut teritorial yang sering terjadi di alam.

Baca Juga: Cek Link eform.bri.co.id dan Ikuti Langkah-Langkahnya Siapa Tahu Anda Penerima BLT Banpres UMKM

"Dalam pertempuran langsung dengan pekerja tentara yang jauh lebih besar dan lebih kuat, semut dengan kutikula biomineralisasi kehilangan bagian tubuh yang jauh lebih sedikit dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan semut bebas biomineral," ujar para peneliti.

Dalam penelitian yang dilakukan selama 6 hari, ilmuwan menemukan bahwa 50% semut dengan biomineral berhasil melawan musuh yang lebih kuat, berbeda dengan semut tanpa biomineral.

Baca Juga: Inilah 7 Zodiak yang Sulit Mengendalikan Amarah Alias Emosian, Capricorn Ngeri Banget Nih

"Khususnya, pelindung biomineral hadir pada pekerja besar dewasa, yang mencari makan di luar sarang, lebih lanjut menunjukkan bahwa kalsit magnesium tinggi epikutikular sangat penting dalam lingkungan yang sangat kompetitif," tambahnya.

Mereka juga mengungkapkan hasil dari penelitiannya :
"konsisten dengan peran kalsit magnesium tinggi epikutikular sebagai pelindung yang melindungi pekerja dari interaksi agresif dengan semut lain, meskipun lebih banyak spesies semut perlu diselidiki lebih lanjut," katanya.***

#Pena Destaviani R
#Sumber : Sky News

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x