Benarkah? Orang Suka Makan Cabai Akan Hidup Lebih Lama

- 24 November 2020, 16:36 WIB
Pedagang berjualan cabai merah di pasar tradisional Peunayung, Banda Aceh, Aceh, pada Rabu 4 November 2020.
Pedagang berjualan cabai merah di pasar tradisional Peunayung, Banda Aceh, Aceh, pada Rabu 4 November 2020. /ANTARA/Ampelsa
 
MEDIA PAKUAN - Makan cabai dapat membantu hidup lebih lama dan mengurangi risiko kematian. Terutama akibat penyakit jantung dan kanker.
 
Para peneliti dari Klinik Cleveland meninjau data, lebih dari 570.000 orang di Amerika Serikat, Italia, China, dan Iran.
 
Mereka menemukan bahwa orang yang makan cabai, 26 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit jantung, serta 23 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena kanker, dibandingkan dengan orang yang tidak menyukai cabai ataupun rempah-rempah.
 
 
Kabar ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan korelasi positif antara konsumsi cabai merah dan terjadinya jenis kanker tertentu, termasuk kanker kandung empedu, perut, tenggorokan, dan mulut.
 
Namun, data ini berasal dari studi hewan dan metode observasi, yang belum dapat dipastikan secara ekslusif.
 
Ulasan Klinik Cleveland juga menemukan bahwa konsumen cabai memiliki risiko kematian 25 persen, lebih rendah dari sebab yang lainnya.
 
“Banyaknya manfaat dan besarnya manfaatnya sangat mencolok,” kata profesor ilmu gizi dari Universitas Evan Pugh dan ketua Council on Lifestyle and Cardiometabolic Health, Penny M. Kris-Etherton , PhD, RDN.
 
Cabai mengandung capsaicin, yang dihasilkan untuk membantu mengurangi risiko kematian tersebut.
 
 
"Capsaicin memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba, menawarkan manfaat perlindungan potensial untuk kanker, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas," kata seorang profesor di departemen nutrisi di Universitas Negeri Bowling Green di Ohio, Mary-Jon Ludy , PhD, RDN, FAND.
 
Capsaicin juga terdapat pada paprika dan bumbu, yang menghasilkan rasa pedas.
 
“Ruang lingkup penelitian ini - termasuk lebih dari setengah juta peserta dari empat negara di tiga benua - sangat terpuji,” kata Ludy.
 
Manfaat capsaicin berasal dari efek anti-inflamasi dan antioksidannya.
 
Efek ini memainkan peran yang bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan metabolisme dan vaskular, yang dapat membantu mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
 
 
Selain itu, Kris-Etherton juga mengatakan mengonsumsi capsaicin telah terbukti meningkatkan sumber kolesterol baik (HDL), menurunkan trigliserida, menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan metabolisme.
 
Efek positif pada kolesterol dan metabolisme ini memiliki manfaat tambahan, untuk membantu kesehatan jantung dan manajemen berat badan.***
 
#Pena Destaviani R
#Sumber: Healthline

Editor: Ahmad R

Sumber: Heatline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x